Ketika UMKM dan Pekerja Kembali Tersenyum Berkat PEN Bank Mandiri

Senin, 21 September 2020 - 21:26 WIB
loading...
Ketika UMKM dan Pekerja Kembali Tersenyum Berkat PEN Bank Mandiri
Foto: Ilustrasi/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Yuyun Juriah kini bisa bernapas lega. Perempuan pemilik usaha makanan siap saji dan sambal kemasan botol di Bogor Utara tak lagi pusing dalam mengelola keuangan usaha berskala kecil dan menengah miliknya.

Setelah mendapat bantuan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), perempuan tangguh ini dapat menggaji karyawan sekaligus memutar uangnya untuk operasional dan produksi usahanya. Bahkan, Yuyun makin gencar melakukan aktivitas pemasaran dan promosi baik di berbagai kanal media sosial maupun melalui platform belanja online.

Kondisi serupa juga dialami Jenny Tjahyawati yang memiliki usaha butik dan konveksi di Duren Sawit, Jakarta Timur. Sejak pandemi Covid-19 menghajar perekonomian negeri ini, usaha Jenny pun kena imbasnya. Selain orderan yang masuk turun drastis, perempuan ini harus memutar otak agar tidak sampai melakukan PHK terhadap pekerjanya yang sebagian besar kaum perempuan.
(Baca juga: Denger Nih! Bikin UMKM Melek Digital Nggak Bisa Kilat)

Setelah usaha Jenny mendapat bantuan dana PEN, bahkan juga pembinaan usaha dari Bank Mandiri, kemacetan usaha yang dialaminya sejak awal tahun pelan-pelan mulai berputar kembali.

“Saya sangat tertolong oleh bantuan pemerintah melalui kredit ringan yang disalurkan Bank Mandiri sehingga usaha konveksi kami masih bisa berjalan kembali,” ujarnya, Senin (21/9/2020).

Yuyun dan Jenny adalah sebagian kecil dari ratusan ribu debitur yang mendapat bantuan kredit melalui program PEN yang digagas pemerintah melalui Bank Mandiri.

“Kami mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional, terutama yang ditujukan kepada pelaku UMKM. Hingga 17 September 2020, Bank Mandiri telah menyalurkan dana PEN mencapai Rp36,8 triliun yang disalurkan kepada hampir 106 debitur dimana penyaluran dana PEN ke pelaku UMKM mencapai lebih dari 105 ribu debitur senilai Rp16,6 triliun,” ujar Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi.

Penyaluran program PEN di Bank Mandiri dilakukan ke berbagai sektor antara lain sektor perdagangan, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan sektor lainnya.

Penerima kredit program ini pun tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. (Baca juga: Kemenparekraf Hadirkan Pakar untuk Bantu Pemasaran Digital Pebisnis Kriya)

Tentunya untuk menjangkau pelaku usaha yang tersebar di berbagai provinsi di tengah berlangsungnya pandemi Covid-19 bukanlah hal mudah. Untuk itu, Bank Mandiri mengambil langkah sigap di antaranya dengan mengembangkan aplikasi Mandiri Pintar.

Sebuah aplikasi untuk mengakses kredit UMKM secara online. Aplikasi ini dapat mempercepat proses pengajuan dan persetujuan terhadap pengajuan kredit. Dalam mengajukan kredit, nasabah tidak perlu mendatangi kantor cabang. Selain itu, Bank Mandiri bekerjasama dengan pemerintah daerah secara aktif melakukan sosialisasi program PEN ke penjuru tanah air.

Menurut Hery, di luar penyaluran dana PEN, pada periode yang sama Bank Mandiri telah menyetujui permohonan restrukturisasi kredit untuk lebih dari 523 ribu debitur guna mendukung pemulihan ekonomi. Portofolio kredit yang sudah direstrukturisasi mencapai lebih dari Rp115 triliun. Dari jumlah debitur tersebut, tercatat 387 ribu lebih merupakan debitur UMKM.

Restrukturisasi debitur terdampak Covid-19 oleh Bank Mandiri juga dilakukan dalam koridor ketentuan yang ditetapkan regulator.

Selain itu, Bank Mandiri juga mendukung pemerintah untuk program bantuan subsidi gaji atau upah pekerja. Seperti diketahui, pada 27 Agustus 2020, pemerintah meluncurkan program bantuan subsidi gaji kepada pekerja/buruh di bawah koordinasi Kementerian Tenaga Kerja dengan melibatkan beberapa institusi seperti BPJS Ketenagakerjaan sebagai penyedia data penerima bantuan dan HIMBARA sebagai bank penyalur.

Hingga 16 September 2020, dari 6,4 juta rekening secara nasional, Bank Mandiri telah menyalurkan subsidi gaji ke lebih dari 3 juta rekening senilai Rp3,7 triliun.

“Untuk memulihkan perekonomian nasional perlu dukungan seluruh pihak. Kami berharap langkah Bank Mandiri ini mampu memperkuat upaya menggerakkan roda ekonomi sehingga dapat cepat pulih dan tumbuh baik secara berkelanjutan,” ujar Hery.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1732 seconds (0.1#10.140)