Wali Kota Bogor Apresiasi Tren Urban Farming Selama Pandemi

Jum'at, 18 September 2020 - 02:30 WIB
loading...
Wali Kota Bogor Apresiasi Tren Urban Farming Selama Pandemi
Wali Kota Bogor Bima Arya menilai urban farming yang menjadi kini ngetren sangat membanggakan dan memiliki banyak manfaat, terutama semangat gotong-royong dan solidaritas antarsesama warga. FOTO/DOK.SINDOnews/HARYUDI
A A A
BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya kembali disibukan dengan kunjungan ke sejumlah perkampungan sebagai salah satu bagian dari program pembatasan sosial berskala mikro dan komunitas (PSBMK) . Kali ini yang dikunjungi adalah sejumlah perumahan Griya Melati RT 02/RW 13, Bubulak, Bogor Barat. Kunjungan tersebut dalam rangka panen lele dengan teknik budidaya ikan dalam ember (budikdamber).

Menurut Bima, urban farming yang menjadi kini ngetren sangat membanggakan dan memiliki banyak manfaat, terutama semangat gotong-royong dan solidaritas antarsesama warga.

"Saya cerita sedikit. Baru saja kita melakukan survei tentang COVID-19 di Kota Bogor. Ada hasil survei yang membuat saya bersedih, yaitu 90% warga Kota Bogor mengaku terpapar secara ekonomi, 40% putus kerja, 19% percaya Covid-19 itu teori konspirasi buatan manusia," kata Bima Arya, Kamis (17/9/2020). ( )

Namun, kata Bima Arya, ada dua temuan survei yang membuatnya bersemangat. Pertama sebagian besar warga Kota Bogor memikiki solidaritas sosial yang sangat kuat. Ketika ditanya ingin menerima atau memberi, jawabnya banyak yang mau memberi. "Kedua, mayoritas warga Bogor optimistis akan berhasil memenangkan peperangan ini. Ini dua modal sosial yang luar biasa," katanya.

Bima mencontohkan warga Griya Melati dalam menunjang ketahan pangan keluarga di tengah pandemi. Warganya sangat guyub dan memiliki semangat gotong-royong yang luar biasa.

"Kehadiran saya di sini ingin menyampaikan pesan pada semua bahwa ini dahsyat, ini luar biasa, ini bisa jadi inspirasi untuk semuanya. Jujur saya kadang malu karena terkadang warga lebih semangat daripada aparatnya," katanya.

Bima berharap, dengan pengembangan urban farming, selain bisa membantu ketahanan pangan keluarga, juga bisa ada tambahan secara ekonomi ketika panen. "Mungkin ada tambahan ekonomi dari budidaya ini, tapi rasanya itu bukan segalanya. Utamanya adalah kebersamaan yang paling mahal. Kalau sudah bersama, sudah kompak, sudah solid, enak ke depannya," katanya. ( )

Di tempat tersebut, Bima Arya bersama warga melakukan panen budidaya lele mandiri (Budiman), melihat pameran produk lokal warga dari hasil urban farming, seperti olahan lele dengan nama Lesgo (lele siap goreng).

Bima juga melihat P3K (Pojok Peduli Pangan Keluarga) di mana paket hasil urban farming yang dikemas kemudian bebas diambil warga dengan konsep donasi sukarela dari warga untuk warga.

Sementara itu, Ketua RT 02 Griya Melati, Emil Rachman mengungkapkan semua aktivitas tersebut dikemas oleh warga untuk warga. "Kami memanfaatkan lahan yang terbatas di perumahan kita untuk bercocok tanam sayuran dan beternak ikan lele. Kegiatan ini digerakan saat awal masa PSBB di tengah pandemi ini," kata Emil.

"Gerakan ini sebetulnya bukan sekedar memelihara lele, bercocok tanam kangkung, tapi juga menumbuhkan rasa kebersamaan antarsesama tetangga," katanya.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1812 seconds (0.1#10.140)