Di Tengah Wabah Corona, Tenaga Medis Layani Pasien Meski Dihinggapi Kecemasan
A
A
A
JAKARTA - Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda tanah air saat ini, Yessi Carolina (35) seorang perawat masih terus bekerja untuk melayani pasien tanpa rasa takut. Perawat yang bekerja di kamar operasi salah satu rumah sakit wilayah Pondok Bambu, Jakarta Timur ini mengaku ada rasa khawatir ketika sedang bekerja.
"Yang pasti tidak nyaman ya dan takut terus semenjak adanya virus ini. Karena menyentuh sesuatu itukan takut ada virus termasuk menyentuh pintu, tombol lift juga takut," kata Yessi ketika dihubungi SINDOnews pada Selasa (31/3/2020).
Rasa cemaspun juga terus membayangi Yessi, apalagi setiap dirinya pulang dan bertemu keluarga di rumah. "Yang kita takuti itu adalah anak kecil dan keluarga kita di rumah," ungkapnya.
Hingga sampai saat ini Yessi bercerita jika masih terus melakukan operasi apalagi untuk operasi sesar, tetapi untuk bedah umum seperti usus buntu dan lainnya masih bersifat tidak urgent dan bisa ditunda sampai virus ini selesai.
"Berbeda dengan sesar yang tidak bisa ditunda. Kalau 'sito' memang bisa diundur dan melihat situasi kondisi juga," terang Yessi.
Meskipun masih terus berkerja dan melayani masyarakat, Yessi terus meningkatkan kewaspadaan diri sendiri, dengan memakai masker dan hand sanitizer. "Sebagai tenaga medis, pekerjaan saya ini adalah tugas dan tanggung jawab yang harus saya lakukan. Cemas pasti namanya manusia, tapi kita juga harus perlu waspada," ujarnya.
Bicara soal alat perlindungan diri (APD, Yessi mengaku di tempat kerjanya masih sangat minim."Selain harganya yang mahal, yang pasti di rumah sakit peralatan memang masih kurang dan terbatas," ucapnya.
"Yang pasti tidak nyaman ya dan takut terus semenjak adanya virus ini. Karena menyentuh sesuatu itukan takut ada virus termasuk menyentuh pintu, tombol lift juga takut," kata Yessi ketika dihubungi SINDOnews pada Selasa (31/3/2020).
Rasa cemaspun juga terus membayangi Yessi, apalagi setiap dirinya pulang dan bertemu keluarga di rumah. "Yang kita takuti itu adalah anak kecil dan keluarga kita di rumah," ungkapnya.
Hingga sampai saat ini Yessi bercerita jika masih terus melakukan operasi apalagi untuk operasi sesar, tetapi untuk bedah umum seperti usus buntu dan lainnya masih bersifat tidak urgent dan bisa ditunda sampai virus ini selesai.
"Berbeda dengan sesar yang tidak bisa ditunda. Kalau 'sito' memang bisa diundur dan melihat situasi kondisi juga," terang Yessi.
Meskipun masih terus berkerja dan melayani masyarakat, Yessi terus meningkatkan kewaspadaan diri sendiri, dengan memakai masker dan hand sanitizer. "Sebagai tenaga medis, pekerjaan saya ini adalah tugas dan tanggung jawab yang harus saya lakukan. Cemas pasti namanya manusia, tapi kita juga harus perlu waspada," ujarnya.
Bicara soal alat perlindungan diri (APD, Yessi mengaku di tempat kerjanya masih sangat minim."Selain harganya yang mahal, yang pasti di rumah sakit peralatan memang masih kurang dan terbatas," ucapnya.
(whb)