Bupati Bogor: Gempa Sukabumi Rusak 664 Rumah Warga di Pamijahan

Kamis, 12 Maret 2020 - 00:06 WIB
Bupati Bogor: Gempa Sukabumi Rusak 664 Rumah Warga di Pamijahan
Bupati Bogor: Gempa Sukabumi Rusak 664 Rumah Warga di Pamijahan
A A A
BOGOR - Sebanyak 664 rumah di tujuh desa, yakni Desa Ciasmara, Purwabakti, Cibunian, Ciasihan, Pasarean, Gn Bunder 1, dan Cibitung Kulon, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Sukabumi, Selasa (10/3/2020) petang lalu.

Hal tersebut disampaikan Bupati Bogor Ade Yasin saat meninjau lokasi terdampak gempa di Kecamatan Pamijahan bersama jajarannya, Rabu (11/3/2020).

"Data sementara yang didapatkan saat saya melakukan peninjauan langsung ke lokasi yaitu terjadi kerusakan di tujuh desa sebanyak 664 rumah yang terdiri dari 508 dalam kategori rusak ringan, 100 kategori rusak sedang, dan 56 kategori rusak berat," ujar Ade Yasin.

Ia menyebutkan, selanjutnya data ini akan divalidasi dan diassesment oleh dinas terkait. "Yang jelas Pemkab Bogor akan mengerahkan kemampuan terbaiknya dalam penanganan musibah ini. Diantaranya dengan mendistribusikan bantuan untuk para korban. Saya sudah memerintahkan BPBD, Dinsos, DPUPR, dan kecamatan untuk bersama-sama memberikan bantuan dan pelayanan yang baik kepada masyarakat terdampak," ungkapnya.

Sekretaris Camat Pamijahan Yudi Hartono yang mendampingi Bupati Bogor Ade Yasin saat meninjau sejumlah rumah yang mengalami kerusakan menyebutkan, data tersebut sifatnya masih sementara yang dijumlahkan dari pukul 02.15 WIB Rabu dinihari.

"Untuk desa yang paling parah mengalami kerusakan ada di Desa Purwabakti dengan rincian rusak ringan 378, sedang 13, berat 30. Selain merusak bangunan, lima warga mengalami luka ringan akibat tertimpa puing bangunan saat terjadi gempa," katanya.

Ia menyebutkan, lima orang luka tersebut berada di Desa Purwabakti 2 orang, Desa Cibitung Kulon 2 orang, dan Desa Ciasihan 1 orang luka. Namun, tak ada korban meninggal dalam kejadian kemarin sore itu.

Puluhan warga yang rumahnya mengalami rusak berat telah mengungsi ke tetangganya dan sebagian telah kembali. "Luka ringan saja tidak parah dan data ini juga masih sementara dari aparatur desa kemudian anggota BPBD juga masih terus melakukan pendataan," katanya.

Sementara itu, Ruhandi (45), warga setempat mengaku bahwa saat kejadian pada sore hari itu ia sedang santai sepulang dari kerja. Tiba-tiba saj rumah yang menaungi keluarga besarnya berguncang.

Tembok rumah berderak lalu warga sekitar mulai gempar. Tak kuasa menahan goncangan gempa berkekuatan M 5.0 itu, ia dan saudaranya langsung bergegas ke luar rumah mencari perlindungan.

"Guncangan itu cukup lama sekitar 20 detik dan terdengar suara gaduh dan kepanikan dari setiap rumah. Kaget karena banyak yang goyang ditambah lagi terdengar teriakan kepanikan," ungkapnya.

Masih kuat dalam ingatanya, jika guncangan gempa itu merobohkan sejumlah rumah. Perabotan rumah tangga bergoyang dan disusul retakan tembok terbelah. "Pas keluar sudah banyak rumah yang rusak, tembok pada ambruk," ujarnya.

Terpisah, Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani, mengatakan, sampai saat ini pihaknya bersama para relawan masih terus mengecek ke sejumlah lokasi yang terdampak. Begitu pula dengan anggota BPDB terus berkoordinasi dengan unsur Muspika hingga aparat desa.

Fakta di lapangan, kata dia, kondisi desa yang terdampak gempa perlahan kondusif. Bahkan sebagian pengungsi telah kembali ke rumah masing-masing. "Iya, sudah kondusif dan setengah pengungsi sudah pulang ke rumahnya," ucapnya

Adam menegaskan, data kerusakan di sejumlah desa masih terus berkembang. Ia memastikan bahwa yang terdampak hanya berada di Kecamatan Pamijahan dan Tenjolaya.

"Kami sudah berkoordinasi dengan aparatur desa dan hanya di Pamijahan saja tapi Kecamatan Tenjolaya juga. Sejak tadi malam juga masih berlanjut assessment serta pengiriman logistik, tenda, terpal, dan matras juga sudajh" katanya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9740 seconds (0.1#10.140)