Tawuran di Depan Taman Buaya, Dua Pelajar SMK Alami Luka Bacok

Jum'at, 06 Maret 2020 - 13:43 WIB
Tawuran di Depan Taman Buaya, Dua Pelajar SMK Alami Luka Bacok
Tawuran di Depan Taman Buaya, Dua Pelajar SMK Alami Luka Bacok
A A A
BEKASI - Dua pelajar SMKN 1 Cikarang Selatan mengalami luka bacok setelah terlibat tawuran dengan pelajar dari SMK Abdi Negara, Cibarusah, Kabupaten Bekasi. Tawuran ini terjadi di depan Taman Buaya Jalan Raya Cikarang-Cibarusah, Desa Sukaragam, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada Rabu, 4 Maret 2020 lalu.

Dua korban yang mengalami luka bacok yakni, A dan Z siswa SMNK 1 Cikarang Selatan. Keduanya harus menjalani perawatan setelah menderita luka bacok di tangan dan pinggang.

Kasubbag Humas Polrestro Bekasi, Kompol Sunardi mengatakan, petugas sudah mengamankan sebanyak 27 pelajar yang terlibat dalam tawuran tersebut.
Kedua sekolah itu, lanjut dia, memang sudah ribut sebelumnya dan mengakibatkan salah satu siswa mengalami luka bacok.

Aksi tawuran ini dipicu balas dendam. Namun untuk aksi tawuran sebelumnya bukan terjadi di wilayah Serang Baru."Dan kedua sekolah ini sudah mempersiapkan akan aksinya," ungkapnya.

Para pelajar ini sebelum tawuran janjian terlebih dulu melalui handphone bertemu di wilayah mana. Saat kejadian, kata dia, polisi berhasil mengamankan enam pelajar, yang kemudian dikembangkan dan berhasil mengamankan sebanyak 27 pelajar.

"Hingga kini sebanyak 27 pelajar yamg melakukan tawuran termasuk dua orang korban masih diamankan di Polsek Serang Baru," ujar Sunardi pada Jumat (6/3/2020).

Menurut dia, korban juga ikut diamankan karena membawa celurit. "Sekarang kita sedang dalami dan proses secara intensif sesuai prosedur. Perlakuan penahanan pelajar ini berbeda dengan orang dewasa, kita perlakukan demi masa depan mereka," ujarnya.

Kapolsek Serang Baru, AKP Wito menambahkan, berdasarkan keterangan pelajar yang berhasil diamankan, para pelajar membeli senjata tajam tersebut melalui online. "Barang bukti celurit ini dibeli secara online. Untuk yang menyediakan masih kita dalami," ujarnya.

Bahkan, kata dia, barang bukti ini juga disimpan di salah satu tempat. Tidak dibawa ke sekolah maupun ke rumah. Namun, ketika nanti mau melakukan tawuran baru mereka mengambilnya."Kasusnya masih dalam penyedikan," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5830 seconds (0.1#10.140)