Sampah Mengambang Penuhi Genangan di Jalan Kapuk-Teluk Gong

Rabu, 26 Februari 2020 - 15:00 WIB
Sampah Mengambang Penuhi Genangan di Jalan Kapuk-Teluk Gong
Sampah Mengambang Penuhi Genangan di Jalan Kapuk-Teluk Gong
A A A
JAKARTA - Banjir di sepanjang jalan Kapuk-Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara, masih tergenang banjir hingga Rabu (26/2/2020) ini. Meski demikian, genangan air setinggi dada orang dewasa itu belum membuat warga mengungsi.

Mereka memilih bertahan memanfaatkan lantai dua rumah atau ke rumah sanak saudara sembari memantau kondisi rumah saat siang hari.

Namun kini muncul persoalan baru. Genangan di sejumlah gang permukiman warga kini dipenuhi sampah plastik penuh lalat. "Mau gimana lagi mas, nikmatin aja,” ujar Kasman (39), warga Jalan Kapuk Raya, Penjaringan, saat ditemui.

Bersama dengan tiga anak dan istrinya, Kasman yang tinggal di Gang Lindung, Teluk Gong, saat ini masih memilih tinggal di lantai dua rumahnya.

Kasman mengakui banjir kali ini jauh lebih buruk. Selain genangannya cukup tinggi, juga lama surut. Sejak Minggu (23/2/2020) dini hari, rumahnya sudah tergenang banjir.

Meski pada satu jam awal genangan hanya semata kaki, namun air kian cepat naik. Dalam dua jam air sudah mencapai setinggi pinggang orang dewasa dan terus naik menjelang siang.

Besoknya genangan di rumahnya sempat surut. Saat itu pembersihan mulai dilakukan menggunakan ember dan pompa RT setempat. Air dari beberapa rumah warga mulai dikuras.

Namun belum selesai proses pengeringan, rumah kembali banjir pada Selasa (25/2/2020) pagi. Bahkan ketinggian banjir mencapai puncaknya hingga 1,5 meter.

Hingga kini, rumahnya masih tergenang setinggi dada orang dewasa. Di gang tempat tinggalnya yang tergenang sampah banyak mengambang. Bau menyengat busuk dan lalat pun kini tak bisa dihindari.

Sejumlah warga mengatakan, tumpukan sampah telah ada sejak Sabtu malam. Karena banjir di hari Minggu, sampah belum di angkut hingga akhirnya menumpuk saat ini.

Warga pun memaklumi petugas PHL Dinas Lingkungan Hidup yang juga pasti disibukkan dengan banjir. “Kita sadar kok mereka juga pasti rumahnya kebanjiran seperti kami,” tutup Ayub (34), warga sekitar.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3801 seconds (0.1#10.140)