Kali Mati Hutan Kota Jombang, Objek Wisata Baru di Tangerang Selatan

Selasa, 11 Februari 2020 - 23:02 WIB
Kali Mati Hutan Kota Jombang, Objek Wisata Baru di Tangerang Selatan
Kali Mati Hutan Kota Jombang, Objek Wisata Baru di Tangerang Selatan
A A A
TANGERANG SELATAN - Warga Jombang, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kini punya tempat wisata baru, yakni Kawasan Kali Mati Hutan Kota Jombang, yang berlokasi di belakang Balai Penyuluh Pertanian, Jalan Saidi, Rawa Lele, Jombang.

Hutan kota yang baru dibuka pada Minggu 9 September 2020 ini diresmikan oleh Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany. Warga pun menyambut positif pembukaan hutan kota ini.

Sejak hari pertama dibuka, Kawasan Kali Mati Hutan Kota Jombang selalu ramai dikunjungi warga. Tampak setiap harinya ratusan pengunjung datang ke tempat ini. Mereka terlihat senang mencicipi fasilitas yang ada.

Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum (PU) Kota Tangsel Aris Kurniawan mengatakan, sebelum menjadi kawasan wisata, lahan milik Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Tangsel ini awalnya hanya sarang nyamuk.

"Kondisi awalnya itu merupakan kali mati, jadi sudah lama tidak berfungsi, karena tidak ada air yang mengalir," ujar Aris di kantornya, Selasa (11/2/2020).

Kali mati menampung pembuangan air warga sekitar dan pondok pesantren di Jombang. Air yang tidak mengalir membuat permukaan kali menjadi hitam dan mengendap. Sehingga menimbulkan bau yang sangat menyengat.

"Jadi kali mati itu tempat pembuangan air di jalan-jalan dan penampungan air di daerah situ. Lalu kita buat penataan bantaran kali dan membuat prasarananya," jelas Aris.

Lahan yang dibangun untuk kawasan taman pun cukup luas, mencapai 8.500 meter persegi. Fasilitas yang ditawarkan di sini pun terbilang lengkap, untuk tempat wisata gratis yang berada di tengah perkampungan itu.

"Kita juga buatkan pengunjung rumah pohon, jembatan gantung, flying deck, jogging track, gazebo, fitness outdoor, playground, air mancur, musala, toilet, dan lain-lain," bebernya.

Nilai investasi yang dikucurkan membangun kawasan Kali Mati Hutan Kota Jombang ini tidak tanggung-tanggung, yakni mencapai Rp21,3 miliar menurut pagu anggaran. Tetapi hanya terserap Rp18,3 miliar atau terdapat Silpa Rp3 miliar. "Ada Silpa Rp3 miliar dan langsung dikembalikan ke kas daerah," katanya.

Aris berharap kawasan Kali Mati Hutan Kota Jombang yang telah dibangun itu bisa digunakan untuk kepentingan masyarakat dan ruang terbuka hijau atau paru-paru kota.

"Untuk enam bulan ke depan perawatan taman akan dilakukan oleh PU. Rencananya, penataan kawasan Kali Mati Hutan Kota Jombang akan dilakukan hingga Kali Cibenda Hilir dan berakhir di Situ Parigi," ungkapnya.

Sementara itu, Madun (45), Pengurus Balai Penyuluh Pertanian, mengatakan, kali mati ini merupakan tempat penampungan air limbah warga perumahan dan pondok pesantren. Sehingga, wajar jika menjadi sarang nyamuk. "Kalau dulu mah ini kering. Pesantren itu, santrinya ada ribuan orang," tukasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3956 seconds (0.1#10.140)