Marak Kriminalitas, Bagaimana Desain Sekuriti dan Pencegahan Kejahatan

Senin, 10 Februari 2020 - 07:05 WIB
Marak Kriminalitas, Bagaimana Desain Sekuriti dan Pencegahan Kejahatan
Marak Kriminalitas, Bagaimana Desain Sekuriti dan Pencegahan Kejahatan
A A A
JAKARTA - Dadang Sudiadi
Kriminolog Departemen Kriminologi FISIP Universitas IndonesiaBerita pencurian velg mobil dengan sasaran mobil yang sedang diparkir kembali marak. Ini terjadi di jalan, pusat perbelanjaan, dan tempat parkir terbuka di Bekasi, Aceh, Batang, dan beberapa daerah lainnya. Motif pelaku yang tertangkap adalah ekonomi: butuh uang untuk biaya hidup.
Anehnya, velg yang dicuri berikut bannya ada yang velg kaleng harganya tidak terlalu mahal. Sementara untuk mencopot keempat velg beserta bannya memerlukan waktu berdasarkan perhitungan rasional sangat berisiko karena waktu (satu jam) sehingga memungkinkan pelaku tertangkap tangan ketika melakukan aksinya.

Karena itu, harus dibuka kemungkinan motif yang sifatnya nonekonomi. Misalnya, kesenangan (senang melihat orang lain susah karena rasa iri yang diakibatkan oleh kesenjangan sosial) atau mungkin saja terkait kepentingan dari kelompok/komunitas tertentu: upaya menaikkan status dalam proses seleksi anggota baru kelompok geng motor, misalnya. (Baca: Lawan Polisi Pakai Senjata Api, Ranmor Dieksekusi Mati)

Terlepas dari motif-motif tersebut, kesempatan yang tersedia menjadi salah satu elemen penting walaupun bukan satu-satunya dalam terjadinya kejahatan. Terdapat empat elemen utama yang merupakan gabungan dari masing-masing elemen menurut NCPI (National Crime Prevetion Institute) dan Cohen and Felson.

Keempatnya adalah potential offender, skill and tools, suitable target, dan opportunity. Potential offender, beberapa teori menunjukkan bahwa seseorang yang tidak memiliki atau kurang pendidikan, tidak memiliki pekerjaan, tidak punya atau tidak memiliki penghasilan, yang tidak memiliki orientasi nilai jelas dan pasti, memiliki kecenderungan lebih besar untuk melakukan kejahatan, terutama kejahatan konvensional.

Sementara itu, keberadaan elemen skill and tools menunjukkan bahwa kejahatan itu tidak bisa dilakukan oleh semua orang. Pelaku kejahatan harus memiliki keterampilan dan alat yang bisa membantu kelancaran aksinya. Karena itu, jangan mengira bahwa pelaku kejahatan tersebut tidak cerdas. Mereka akan selalu mengikuti perkembangan, baik di masyarakat maupun teknologi sekuriti.

Sedangkan suitable target sekaligus menunjukkan bahwa calon korban yang diperkirakan dan diperhitungkan memiliki risiko rendah dan kemungkinan keuntungan yang besar bila dijadikan sasaran kejahatan. Elemen opportunity (kesempatan) ini adalah komponen yang penting terkait berbagai strategi pencegahan kejahatan, karena intervensi terhadap kesempatan ini hasilnya bisa dilihat lebih cepat dibandingkan dengan intervensi pelaku potensial.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan terkait pencurian velg beserta bannya. Pertama, mengkaji modus operandi pelaku (kejahatan apa yang dilakukan, bagaimana kejahatan tersebut dilakukan, kapan, dan di mana dia melakukan) dan apabila pelaku tertangkap, motif dan latar belakang pelaku (karakteristik pelaku) harus dicari juga polanya. Karena itu, strategi pencegahan kejahatannya bisa dirumuskan dan diimplementasikan. (Baca juga: PArkir di Duren Sawit, Mobil Tim TV One Dibobol Maling)

Beberapa kasus yang menunjukkan kesempatan sebagai elemen utama melatarbelakangi pencurian tersebut, terlepas dari motif yang dimilik pelaku kejahatan. Karena itu, intervensi kesempatan adalah upaya pertama yang harus dilakukan. Misalnya, peningkatan pengawasan, baik melalui surveillance (pengawasan terus menerus atau sambil lalu) terutama untuk kasus pencurian di lingkungan perumahan, begitu juga di pusat-pusat perbelanjaan melalui petugas parkir lapangan dan CCTV untuk memantau situasi kondisi sekitar tempat parkir. Intinya, persempit atau kalau mungkin hilangkan kesempatan dilakukannya pencurian.

Ini mengingat waktu untuk membuka baut roda dan mengganjal yang lumayan lama (1 jam), maka kesempatan untuk memergoki sekaligus menangkap pelaku sangat besar. Hal yang juga bisa dilakukan adalah teknologi sistem alarm untuk roda kendaraan atau pemberian tanda kepemilikan dari velg karena akan mengakibatkan harga velg dan bannya turun drastis.

Desain Sekuriti dan Pencegahan Kejahatan

Pencurian velg mobil hanyalah sebagian kecil dari kejahatan yang harus terus diupayakan pencegahannya. Secara umum, desain pengamanan yang baik dan komprehensif mensyaratkan alasan utama dan tujuan akhir. Ini berarti kita harus mengetahui kondisi dan situasi keamanan-pengamanan saat ini. Kemudian perkiraan potensi ancamannya: data dan fakta tentang kejahatan yang terjadi, kualitas-kuantitas pengamanan saat ini, serta kondisi dan situasi lingkungan sekitar.

Selanjutnya analisis kondisi situasional yang memungkinkan dilakukannya kejahatan. Seperti kualitas barrier, kemampuan peralatan elektronik untuk pengamanan, kemampuan personel sekuriti, jumlah dan kualitasnya, setting ruangan fisik, dan ruangan yang memungkinkan dilakukannya pengawasan. Potensi ancaman akan menjadi nyata jika ditunjang dengan peluang atau kesempatan yang tersedia, maka data tentang profil kejahatan di suatu tempat dan kondisinya sangat diperlukan untuk bahan dasar penyusunan design security.

Clarke (1997) menyatakan empat teknik penurunan kesempatan dilakukannya kejahatan, yaitu Increasing Perceived Effort, Increasing Perceived Risks, Reducing Anticipated Rewards, Removing Excuses. Secara situasional bila keempatnya telah terimplementasi, maka pencegahan kejahatan dengan mengintervensi peluang dilakukannya kejahatan diharapkan bisa terlaksana.

Tingkat Pengamanan

Gigliotti dan Jason (1984) dalam Security Design For Maximum Potection mengemukakan lima level pengamanan fisik, yaitu Minimum Security, Low-level Security, Medium Security, Hgh-level Security, dan Maximum Security. Minimum security, suatu sistem didesain untuk menangkal (impede) kegiatan eksternal yang tidak diharapkan. Biasanya dilakukan di perumahan menggunakan penghalang fisik yang sederhana, seperi pintu dan jendela dengan kunci biasa.

Low-level security, suatu sistem yang didesain untuk menangkal dan mendeteksi kegiatan eksternal yang tidak diharapkan. Menggunakan kunci yang tingkat pengamanannya tinggi, halangan atau pembatas pengamanan fisik dasar, penerangan sederhana, serta sistem alarm dasar. Medium sekurity, sistem pengamanan yang didisain untuk menangkal, mendeteksi dan menilai tindakan eksternal yang tidak diharapkan, serta beberapa tindakan internal yang tidak diharapkan. Telah terpenuhinya kriteria minimum level dan low-level security menggunakan sistem alarm dengan remote control yang baik, pembatas dan penghalang fisik berdaya pengamanan tinggi, serta petugas pemantau dengan kemampuan komunikasi dasar.

High-level security, sistem pengamanan yang didisain untuk menangkal, mendeteksi, serta menilai banyak tindakan eksternal dan internal yang tidak diharapkan. Penggunaan CCTV, perimeter, sistem alarm, personil terlatih dengan kemampuan komunikasi yang baik, access control, penerangan yang sangat baik, koordinasi dengan penegak hukum lokal, serta perencanaan formal tentang keadaan darurat.

Maximum security, suatu sistem yang dirancang untuk menangkal, mendeteksi, menilai, dan menetralisasi seluruh tindakan eksternal dan internal yang tidak diharapkan. Sudah digunakannya sistem alarm yang canggih dan personil sangat terlatih serta berkemampuan responsif sangat baik, selain menggunakan teknologi pengamanan yang dipergunakan di high-level security.

Singkatnya, membuat desain pengamanan harus didasarkan pada kebutuhan dan kondisi pengamanan serta ancaman faktual terhadap objek tertentu. Dengan begitu, desain pengamanan bersifat kontekstual, tergantung dari waktu, tempat, dan jenis kejahatan yang terjadi. Harus diingat juga bahwa sekuriti itu tidak hanya atau tidak sama dengan satpam, tapi suatu strategi untuk mengupayakan agar kerugian dan kehilangan akibat dari berbagai macam sebab tidak terjadi, termasuk kerugian akibat dari kejahatan.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6019 seconds (0.1#10.140)