Sehari 62 Kasus Positif di Bogor, Ini Langkah Wali Kota dan Bupati Tangani COVID-19

Rabu, 02 September 2020 - 14:15 WIB
loading...
Sehari 62 Kasus Positif di Bogor, Ini Langkah Wali Kota dan Bupati Tangani COVID-19
Dalam sehari ada 62 kasus positif COVID-19 di Bogor Raya (Kota dan Kabupaten), Selasa (1/9/2020). Foto/SINDOnews
A A A
BOGOR - Dalam sehari ada 62 kasus positif COVID-19 di Bogor Raya (Kota dan Kabupaten), Selasa (1/9/2020). Rinciannya Kota Bogor sebanyak 28 kasus dan di Kabupaten Bogor 34 kasus.

Jadi total kasus positif di Bogor selama pandemi COVID-19 menembus angka 1.523 orang. Kota Bogor 655 orang dan Kabupaten Bogor 868 orang per 1 September 2020. (Baca juga; 102 Warga Bogor Positif Covid-19 Sejak Aktivitas Dibatasi Jam Malam )

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengaku telah menyiapkan empat langkah untuk mengatasi wabah virus yang menyerang saluran pernapasan itu. Pemkot Bogor juga menyiapkan ruang isolasi tambahan di seluruh rumah sakit rujukan.

“Khusus untuk OTG (Kontak erat) disiapkan non fasilitas Kesehatan. Ini sebagai upaya mengantisipasi lonjakan kasus ekstrim," kata Bima yang disampaikan melalui unggahan instagram pribadinya @bimaaryasugiarto, Rabu (2/9/2020). (Baca juga; Kasus Positif Covid-19 di DKI Nyaris Tembus Angka Standar Bahaya WHO )

Bima Arya menuturkan, empat untuk menekan lonjakan kasus positif COVID-19 langkah berdasarkan data dan rekomendasi para pakar. Pertama, pembatasan aktivitas warga dengan diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas (PSBMK).

Di antaranya, pembatasan jam operasional toko dan mal hingga pukul 18.00 dan aktifitas warga dibatasi hingga pukul jam 21.00 WIB. "Kedua, tingkatkan aktivitas Tracing. Deteksi aktif kasus COVID-19 dengan penguatan unit lacak dan unit pantau di Kecamatan/Kelurahan dan pengawasan ketat RW zona merah," katanya.

Kemudian yang ketiga, lanjut dia adalah menggencarkan uji usap atau test swab secara masif. "Per hari ini sudah 11.377 swab test atau sudah melewati standard WHO (World Health Organizations)" ucapnya. Kemudian yang terakhir atau keempat adalah menggencarkan sosialisasi atau kampanye protokol kesehatan secara masif.

Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin dalam kesempatan berbeda menyatakan, meski lonjakan kasus di wilayahnya cukup tajam, pihaknya belum memiliki rencana untuk menerapkan jam malam seperti di Kota Depok dan Bogor. "Saya tetap optimistis bahwa Kabupaten Bogor masih mampu mengendalikan penularan COVID-19 lewat sejumlah kebijakan yang salama ini sudah dilaksanakan," kata dia, Selasa (1/9/2020).

Pihaknya tetap berupaya mengendalikan kasus COVID-19 dengan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Pra Adaptasi Kebiasaan Baru (Pra-AKB) yang saat ini masih berlaku hingga 10 September mendatang. "Sebab Kasihan juga sih kalau ada jam malam di sini, kan ada orang Bogor yang pulangnya (malam) terikat jam kerja di Jakarta," tukasnya.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1632 seconds (0.1#10.140)