DKI Akan Batasi Kendaraan dan Integrasi Angkutan Umum untuk Urai Kemacetan

Sabtu, 01 Februari 2020 - 00:57 WIB
DKI Akan Batasi Kendaraan dan Integrasi Angkutan Umum untuk Urai Kemacetan
DKI Akan Batasi Kendaraan dan Integrasi Angkutan Umum untuk Urai Kemacetan
A A A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta akan menerapkan strategi 'push and pull' untuk mengurai kemacetan. Pembatasan kendaraan dan integrasi moda transportasi menjadi fokus utama dalam strategi 'push and pull' tersebut.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, untuk mengurangi kemacetan pihaknya akan menerapkan strategi transportasi melalui 'push and pull'. Dimana untuk 'push' yakni mengimplementasikan Elektronik Road Pricing (ERP) dan mengenakan tarif parkir yang tinggi pada tahun ini.

"Saat ini kita masih bahas Peraturan Gubernur (Pergub) nya. Kajiannya sudah selesai. Sedang dalam pembahasan intensif," kata Syafrin saat dihubungi, Jumat (31/1/2020).

Syafrin menjelaskan, untuk 'pull' nya sesuai arahan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yakni mendorong adanya integrasi. Triwulan pertama ini, kata dia, ada 4 stasiun yang terintegrasi dengan moda bus Transjakarta, yaitu Tanah Abang, Juanda, Manggarai dan Sudirman.

Kedepannya akan ada 72 stasiun yang akan diintegrasikan. Syafrin berharap akan terjadi perpindahan dari kendaraan pribadi ke Publik transportasi dengan strategi seperti itu.

"Strategi 'pull' kita juga dorong last and first mile dengan pembangunan trotoar, masifkan jalur sepeda itu kita dorong. Tentu juga adanya pengembangan TOD yang ada peran pihak ketiga di dalamnya," jelasnya
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5069 seconds (0.1#10.140)