Pemkot Bekasi Minta DKI Bangun Rusunawa di Bantar Gebang

Jum'at, 31 Januari 2020 - 14:21 WIB
Pemkot Bekasi Minta DKI Bangun Rusunawa di Bantar Gebang
Pemkot Bekasi Minta DKI Bangun Rusunawa di Bantar Gebang
A A A
JAKARTA - Setelah Pemprov DKI Jakarta mengucurkan dana sebesar Rp420 miliar untuk pembangunan flyover Rawapanjang dan Cipendawa, Kota Bekasi. Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi meminta kepada Pemprov DKI Jakarta untuk membangun Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) di Kecamatan Bantar Gebang.

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan, pembangunan rusunawa di Bantar Gebang masih menunggu dana dari dana kemitraan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta."Kami akan gunakan dana kemitraan di Bantar Gebang untuk membangun Rusunawa di sana," kata Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi usai meresmikan flyover Rawapanjang dan Cipendawa, Jumat (31/1/2020).

Menurut dia, permintaan dana kemitraan dari Pemprov DKI untuk pembangunan rusunawa ini tidak dilakukan dalam waktu dekat ini."Nanti kami minta DKI untuk bangun rusunawa. Rusunawa ini nantinya untuk keperluan masyarakat miskin yang berada di TPST Bantar Gebang," ujarnya. (Baca: Anies Baswedan Resmikan 2 Flyover di Bekasi Senilai Rp420 Miliar)

Sejauh ini, lanjut dia, Kota Bekasi telah mempunyai rusunawa di wilayah Bekasi jaya, Kecamatan Bekasi Timur. Namun, Rusunawa dua blok dengan 96 kamar itu belum dapat menampung sepenuhnya masyarakat miskin di Kota Bekasi.
"Selian di Bantar Gebang, kita juga punya rencana membangun rusunawa di Mustikajaya. Mudah-mudahan ada anggaran hibah DKI yang bisa dipakai," ungkapnya.

Sejauh ini, Pemerintah Kota Bekasi mengapresiasi adanya dana kemitraan DKI Jakarta yang lumayan besar setiap tahunya. Apalagi, Kota Bekasi mendapat dana kemitraan mulai Rp3 miliar beberapa tahun silam. Namun, saat ini dana kemitraan yang diberikan DKI Jakarta sudah mencapai ratusan miliar.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, untuk bantuan hibah dana kemitraan Kota Bekasi memang perlu didiskusikan antara Kota Bekasi dengan DKI Jakarta. Sebab, anggaran tersebut untuk kepentingan DKI Jakarta di Kota Bekasi."Kami akan support kebutuhan Bekasi," kata Anies.

Menurut dia, DKI Jakarta dengan Kota Bekasi sudah bermitra sejak lama, karena Jakarta membutuhkan Bekasi dalam hal pembangunan di wilayah perbatasan antara Bekasi dan Jakarta. Apalagi, TPST Bantar Gebang juga berada di Kota Bekasi.

Untuk itu, memang sangat diperlukan sinergitas pembangunan antara Kota Bekasi dengan DKI Jakarta. Untuk itu, Anies menyarankan Kota Bekasi berkordinasi langsung dengan jajaranya terkait kebutuhan dana kemitraan tersebut."Jakarta dengan Bekasi punya semangat yang tinggi untuk membangun," tegasnya.

Sebelumnya, Kota Bekasi mewacanakan untuk membangun tujuh tower rusunawa dengan anggaran kemitraan dari DKI Jakarta. Rusunawa tersebut diperuntukkan bagi korban penggusuran maupun warga yang tinggal di sekitar TPST Bantar Gebang.

Rencananya rusunawa tersebut akan dibangun oleh pemerintah di lahan seluas 1,2 hektare di RT 04/02, Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi. Adapun lahan seluas 1,2 hektare merupakan aset pemerintah yang dimiliki sejak tahun 1998 atas pembebasan lahan.

Rencanan pembangunanya akan dilakukan sejak tahun 2017 lalu. Namun hingga kini rusunawa itu tidak kunjung dibangun lantaran terkendala anggaran. Untuk membangun rusunawa dengan tujuh tower itu sangat dibutuhkan anggaran Rp199 miliar dengan anggaran dari Kota Bekasi dan hibah DKI Jakarta.

Sekretaris Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan Kota Bekasi, Imas Asyiah mengatakan, pemerintah sempat kesulitan dalam mencari lahan untuk hunian vertikal bagi masyarakat berpenghasilan rendah."Jadi kami pernah wacanakan untuk membangun rusunawa di Bantar Gebang," katanya.

Sebetulnya, kata dia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat siap membangun rumah susun, asal lahannya tersedia. Beberapa tahu silam, pemerintah pusat membangun satu unit rusun di Bekasi Jaya, Bekasi Timur. Pembangunan itu menambah satu tower lagi yang telah terbangun sebelumnya.

Di Rusunawa Bekasi Jaya, satu rumah susun ada 96 kamar. Artinya, saat ini pemerintah baru mempunyai 192 kamar. Kendati demikian, Pemkot Bekasi mengupayakan rusunawa di Bantar Gebang itu tahun depan dapat direalisasikan."Harapan kami rusunawa segera terbangun untuk kebutuhan warga miskin," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7574 seconds (0.1#10.140)