Tingginya Kasus Positif Covid-19 di DKI Dinilai Akibat Pasien Isolasi Mandiri

Selasa, 01 September 2020 - 18:07 WIB
loading...
Tingginya Kasus Positif Covid-19 di DKI Dinilai Akibat Pasien Isolasi Mandiri
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Tingginya kasus positif Covid-19 di Jakarta beberapa hari belakangan ini dinilai akibat isolasi mandiri positif Covid-19 yang tidak benar. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta belum memiliki peraturan yang jelas bagi pasien positif isolasi mandiri.

Hal itu diungkapkan Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko Wahyono. Menurutnya, ada sejumlah faktor yang memicu lonjakan wabah tersebut. Salah satunya adalah sistem isolasi mandiri bagi pasien positif Covid-19 yang tidak maksimal.

Sejauh ini, kata Moko, DKI Jakarta belum punya peraturan yang jelas bagi pasien isolasi mandiri. Hal ini membuat pasien bisa saja keluar rumah dan menularkan wabah ini ke orang lain.

"Pengawasan bagi pasien isolasi mandiri sangat lemah. Ini harus segera dievaluasi," kata Miko kepada wartawan, Selasa (1/9/2020). ( )

Moko menjelaskan, pasien positif Covid-19 di Jakarta yang isolasi mandiri itu tidak mendapatkan fasilitas kebutuhan logistik dan penunjang lainnya. Seharusnya, puskesmas kelurahan atau kecamatan bisa mensuplai dan mengawasi pasien isolasi mandiri.

Selain itu, lanjut Moko, lonjakan kasus positif Covid-19 di Jakarta juga dipicu oleh banyaknya kasus-kasus yang tidak terdeteksi. Mereka akan dengan sangat mudah menularkan wabah ini kepada orang lain karena merasa tidak terinfeksi virus.

"Perilaku masyarakat juga sudah mulai kendur terhadap peraturan pencegahan penularan karena jenuh dengan kondisi pandemi yang sudah berlangsung setengah tahun belakangan ini," pungkasnya.

Seperti diketahui, sejak Kamis 27 Agustus 2020 hingga Sabtu 29 Agustus 2020 kasus Corona di DKI Jakarta melampaui angka 800 kasus per hari. Lalu pada Minggu 30 Agustus 2020 dan Senin 31 Agustus 2020 kemarin pasien baru yang ditemukan mencapai melampaui angka 1.000 orang.
(mhd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1442 seconds (0.1#10.140)