Halte CSW dan Stasiun MRT ASEAN Mulai Terintegrasi

Rabu, 22 Januari 2020 - 14:03 WIB
Halte CSW dan Stasiun...
Halte CSW dan Stasiun MRT ASEAN Mulai Terintegrasi
A A A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta melakukan grounbreaking pembangunan integrasi Halte Transjakarta CSW dan Stasiun MRT ASEAN di simpang Centrale Stichting Wederopbouw (CSW), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2020). Fasilitas integrasi yang disebut Cakra Selaras Wahana ini merupakan buah karya Biro Studio Lawang untuk mengintegrasikan koridor I dan XIII Transjakarta dengan MRT Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, bangunan halte CSW Transjakarta dan stasiun MRT ASEAN merupakan salah satu simbol kemajuan transportasi umum di Jakarta. Dua fasilitas transportasi itu menjadi kebanggaan warga Jakarta.

Selama ini perencanaan dan pembangunannya tidak memasukkan satu kata yaitu integrasi sehingga ketika dibangun dia bekerja sebagai unit sendiri-sendiri, padahal keduanya ada dalam satu badan yang sama yaitu BUMD DKI. (Baca juga: Bentuk Usaha Patungan Integrasi Transportasi, Ini Pembagian Tugas MRT dan KAI)

"Integrasi antarmoda harus menjadi kata kunci dalam menjawab setiap tantangan pembangunan sarana transportasi publik," ujar Anies dalam sambutannya di lokasi grounbreaking pembangunan integrasi Halte Transjakarta CSW dan MRT ASEAN, Jakarta Selatan, Rabu (22/1).

Halte Transjakarta CSW dan Stasiun MRT ASEAN menjadi pelajaran agar pembangunan tidak boleh berjalan masing-masing melainkan sebagai satu kesatuan. Apalagi Bus Rapid Transit (BRT) di bawah PT Transportasi Jakarta dan MRT di bawah PT MRT Jakarta merupakan BUMD yang berkoordinasi dan berkolaborasi bersama Pemprov DKI.

Tempat integrasi ini akan menjadi sejarah adanya satu kesatuan tersebut. Ketika ini sudah terintegrasi, maka mindset warga Jakarta mulai berubah lantaran menyadari bahwa kendaraan umum itu bukan satu moda melainkan seluruh moda.

"Naik Transjakarta bisa pindah ke MRT, bisa pindah ke KRL, bisa pindah ke mana saja sehingga yang namanya transportasi publik itu satu kesatuan. Hari ini kita sering melihat transportasi publik sebagai satu moda dan moda lainnya," ungkap Anies.

Fasilitas integrasi juga akan memberikan kenyamanan pengguna transportasi publik karena tersedia area komersial (resto, coffee shop, dan lainnya), toilet, musala, akses penyandang disabilitas berupa lift, dan eskalator untuk umum.

Pembangunan jembatan penghubung Transjakarta dan MRT akan dimulai akhir Januari 2020, ditargetkan selesai Juli 2020 kemudian dapat digunakan publik pada Agustus 2020.
(jon)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1321 seconds (0.1#10.140)