Bau Menyengat, Sampah Bekas Banjir Memenuhi Jalanan Jakarta Barat

Rabu, 08 Januari 2020 - 14:47 WIB
Bau Menyengat, Sampah Bekas Banjir Memenuhi Jalanan Jakarta Barat
Bau Menyengat, Sampah Bekas Banjir Memenuhi Jalanan Jakarta Barat
A A A
JAKARTA - Persoalan baru kini muncul di wilayah Jakarta Barat setelah banjir mulai surut di beberapa tempat. Saat ini tumpukan sampah memenuhi sejumlah titik jalanan.

Pantauan SINDOnews Rabu (8/1/2020), banyak sampah memenuhi jalanan di Jakarta Barat, seperti kawasan Ring Road Barat, Cengkareng, tak jauh dari Polsek Cengkareng. Di sana sampah menumpuk setinggi hampir dua meter memenuhi sisi kanan jalan sepanjang 20 meter.

Sampah yang didominasi perabotan rumah tangga, seperti meja, kasur, dan sofa, memenuhi pinggir jalan. Alhasil bau busuk menyengat tercium di kawasan itu. Sejumlah pengendara yang melintas terpaksa menutup hidung mereka lantaran bau menyengat.

Kondisi tak jauh berbeda terlihat di Kampung Klingkit, Cengkareng, jalan inspeksi Kali Pesanggrahan. Di sana sampah terlihat memenuhi bibir kali. Penumpukan sampah terlihat hingga arah Jalan Puri Kembangan, Jakarta Barat.

Di lokasi itu terdapat dua titik penumpukan sampah, yakni dekat kantor Pengadilan Agama Jakarta Barat dan depan salah satu swalayan di kawasan itu. Sampah yang menggunung di kawasan ini tengah ditangani petugas Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) dan tengah diangkut ke sebuah truk sampah.

Namun, imbas dari pengakutan sampah ini membuat arus lalu lintas tersendat, bau menyengat pun tercium di jalanan. “Sudah hampir setengah jam kami tak bergerak,” kata Dzulmi (32), pengendara mobil sembari menunjukan truk sampah menutupi 1,5 ruas badan jalan.

Terpisah, Lurah Rawa Buaya, Syafwan Busti, mengatakan, penanganan sampah sisa banjir tengah diusahakan secepatnya selesai. Wali kota telah memberikan instruksi agar pengakutan sampah dibantu instansi lain, yakni Sudin Lingkungan Hidup, Sudin Sumber Daya Air, dan Sudin Bina Marga. “Di kami tumpukan sampah hampir merata di sejumlah titik,” ucapnya.

Di sisi lain, banyaknya tumpukan sampah di kawasan itu membuat pengurus RW kewalahan. Imbasnya, pengurus RW sempat berinisiatif menggunakan pihak swasta untuk mengangkut sampah. Beban pengangkutan kemudian dilimpahkan kepada warga.

“Awalnya minta Rp35 juta, tapi setelah nego mintanya Rp27 juta,” ucap Ketua RW 06, Herman. Lantaran mahal, pihaknya akhirnya urung menggunakan pihak swasta untuk melakukan pengangkutan sampah sisa banjir tersebut.

Lurah Syafwan enggan berkomentar mengenai pungutan biaya pengangkutan sampah tersebut. Menurut dia, selama menggunakan kendaraan sampah milik instansi pemerintah, tidak ada pungutan biaya kepada warga.

“Kalau truk unit instansi tidak dikenakan biaya, karena memang sudah dikoordinasikan untuk penanganan sampah. Tapi kadang masyarakat swadaya untuk angkut sampah secara mandiri, mengingat sampah takutnya membusuk,” papar Syafwan.

Akses Terputus
Sementara itu, di RT 01/10 Semanan, Kalideres, persisnya di belakang Apartemen Daan Mogot City, tumpukan sampah membuat akses menuju lokasi banjir terputus. Kendaraan baik mobil maupun sepeda motor, tidak dapat melintas ke lokasi banjir karena tumpukan sampah menutup akses masuk.

Saat SINDOnews menyambangi kawasan itu, beberapa petugas tampak sedang sibuk mengangkut sampah. Antrean truk terlihat tak jauh dari lokasi untuk membantu pengangkutan sampah dari lokasi itu.

Lurah Semanan, Bayu, yang ditemui di lokasi enggan berkomentar mengenai akses yang terputus. Namun, kata dia, saat ini genangan air yang melanda kawasan itu telah menyurut dari sebelumnya mencapai dua meter.

“Ada 500 warga yang mengungsi. Sekarang yang surut masih memberesi, karena banyak tumpukan lumpur,” ucap Bayu.

Bayu mengatakan, sembari menyedot genangan di kawasan itu menggunakan 10 pompa, pihaknya terus melakukan pembersihan. Pihaknya mengerahkan puluhan PPSU untuk mengangkut sampah dan lumpur.

“Hari ini kita tutup lokasi pengungsian di Daan Mogot City. Jadi ada dua titik lagi, di Masjid Hasyim Asyari dan Taman Semanan Indah,” pungkasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5082 seconds (0.1#10.140)