Cawagub DKI, Pilihan Gerindra Jatuh kepada Ahmad Riza Patria

Minggu, 29 Desember 2019 - 18:40 WIB
Cawagub DKI, Pilihan Gerindra Jatuh kepada Ahmad Riza Patria
Cawagub DKI, Pilihan Gerindra Jatuh kepada Ahmad Riza Patria
A A A
JAKARTA - Partai Gerindra DKI memberi sinyal dukungan kepada salah satu dari empat orang kandidat calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta, yakni Ahmad Riza Patria.

Sebelumnya, ada empat nama yang diajukan Partai Gerindra kepada PKS, yakni Sekda DKI Jakarta Saefullah, Dewan Penasihat DPP Gerindra Arnes Lukman, Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry J Yuliantoro, dan Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria. . (Baca: Gerindra Klaim PKS Sudah Melunak Soal Cawagub DKI)

Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta M Taufik mengatakan, alasan memilih Riza Patria karena memiliki pengalaman yang lebih dibanding tiga calon lain. "Pak Riza punya pengalaman yang cukup di DKI. Jadi Ketua KNPI, tokoh pemuda Jakarta, jadi kalau ditanya soal Jakarta, Pak Riza paham banget," ujar Taufik di Wisma Garuda, Jakarta Timur, Minggu (29/12/2019).

Taufik membantah jika dukungan kepada Riza karena faktor lebih jago dibanding calon lain. "Bukan soal siapa yang jago, Pak Riza lebih banyak pengalamannya di Jakarta," tukasnya. (Baca juga: Soal 1 Nama Cawagub dari Gerindra, DPW PKS Tunggu Keputusan Resmi DPP)

Meski begitu, nantinya Partai Gerindra bakal menjalin komunikasi dengan PKS mengenai nama-nama yang bakal maju jadi cawagub. "Dialog dengan PKS. Cuma kan kita kasih kisi-kisi yang terbaik," tutupnya.

Sementara, Ahmad Riza mengaku siap mengundurkan diri dari DPR apabila ditetapkan sebagai cawagub DKI Jakarta. (Baca juga: DPRD DKI Masih Menunggu Perubahan Nama Kandidat Cawagub)

"Saya duduk mencalonkan sebagai anggota DPR terpilih itu dalam rangka memenuhi aturan konstitusi, UU, dan memenuhi janji-janji, dan harapan juga partai. Terkait aturan PAW dan pilkada, menurut UU harus mengundurkan diri. DPR mundur, TNI/Polri mundur, PNS mundur, BUMN/BUMD mundur, itu aturan yang ada dan dikuatkan MK," ucapnya.

"Jadi enggak ada pilihan, siapapun yang maju harus mundur. Termasuk saya kalau nanti dicalonkan, konsekuensinya harus siap dan dibuktikan. Nanti ada mekanisme aturan KPU harus membuat pengunduran diri," pungkasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5818 seconds (0.1#10.140)