MRAD Apresiasi Mudik Natal dan Tahun Baru Ramah Anak dan Disabilitas Kemenhub

Senin, 23 Desember 2019 - 14:31 WIB
MRAD Apresiasi Mudik Natal dan Tahun Baru Ramah Anak dan Disabilitas Kemenhub
MRAD Apresiasi Mudik Natal dan Tahun Baru Ramah Anak dan Disabilitas Kemenhub
A A A
JAKARTA - Inisiator Mudik Ramah Anak dan Disabilitas (MRAD) Ilma Sovri Yanti mengapresiasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang memfasilitasi para Penyandang Disabilitas.

"Komitmen Kementerian Perhubungan yang memfasilitasi program Mudik Ramah Anak dan Disabilitas (MRAD) dalam rangka Natal dan Tahun Baru (Nataru) patut dipresiasi para penyandang disabilitas," ujar Ilma di Jakarta, Senin (23/12/2019).

Meskipun masih banyak disabilitas yang belum terakomodasi dalam mudik gratis program MRAD Nataru perdana ini, Ilma kembali meneruskan, keterbukaan Kementerian Perhubungan untuk terlibat dan menerima masukan atas tanggung jawabnya memperbaiki akses moda transportasi bagi disabilitas adalah langkah positif.

MRAD Nataru digelar pada tanggal 21 dan 23 Desember 2019 memberangkatkan 67 penyandang disabilitas dan pendamping atau keluarganya dengan tujuan Pulau Jawa, Medan, Padang, Manado, Pomalaa, Bali dan Kupang.

Ilma menjelaskan terdapat 14 pengguna kursi roda dengan disabilitas daksa, polio , paraplegia dan tetraplegia. Kemudian 37 disabilitas netra, 3 daksa (bukan kursi roda), 1 tuli dan 16 pendamping (keluarga).

Sebanyak 17 orang akan menempuh jalur udara dengan maskapai penerbangan Indonesia. 1 unit mobil akses, 1 elf regular dan 1 bus regular akan membawa 50 peserta MRAD lewat jalur darat.

Tujuan MRAD Nataru untuk memberikan kesempatan yang sama kepada disabilitas Kristen dan Katholik untuk mudik sebagaimana disabilitas Muslim yang sudah melakukannya empat kali lebaran Idul Fitri sejak 2016.

"MRAD Nataru perdana ini juga melakukan serangkaian uji coba atau audit pelayanan transportasi penerbangan agar pemerintah memperhatikan masukan dari disabilitas, sehingga terpenuhi asas kegunaan (manfaat), kemudahan, kesetaraan, kemandirian, keselamatan (keamanan) untuk semua moda transportasi di Indonesia," tambahnya.

Karena itu, sambung Ilma, MRAD Nataru roadshow ke Kementerian Perhubungan dan Kementerian Sosial.

"Misi MRAD adalah mendorong pemerintah mewujudkan transportasi Indonesia ramah disabilitas supaya tanggung jawab negara terimplementasikan dengan baik dan tepat sasaran," tegas Ilma.

Kordinator MRAD Nataru 2019 Ritson Manyonyo turut menegaskan pentingnya Presiden Jokowi dan jajaran kementeriannya untuk lebih memberikan perhatian dalam memenuhi hak-hak disabilitas. Sehingga, moda-moda transportasi yang aksesibel juga bisa dinikmati warga disabilitas.

"Penyandang disabilitas punya hak yang sama untuk menikmati sarana transportasi yang ramah, inklusif," tutur Ritson, penyandang netra.

Direktur Yayasan ELSAFAN ini melanjutkan, peserta MRAD Nataru telah melakukan rangkaian kegiatan audit perihal akses rumah ibadah pada 30 November lalu di dua Gereja (Kristen dan Katholik) di Rawamangun dan mengecek layanan fasilitas publik terminal Pulogebang Jakarta Timur 15 Desember 2019.

Dalam kesempatan yang sama, perempuan pengguna kursi roda, Lili Fransisca (60), mengungkapkan perasaannya yang bahagia karena bisa merayakan Natal untuk pertama kalinya di Batu Bara, Sumatera Utara, bersama suami yang juga memakai kursi roda.

Melalui MRAD Nataru ini keduanya mendapat tiket pesawat pulang-pergi gratis Jakarta-Medan. Garuda Indonesia, Citilink, Batik Air, Lion Air dan AirAsia ikut berkontribusi. "Saya sangat senang ikut mudik gratis ini dan akhirnya bisa merayakan Natal di kampung," ungkap Lili.

Peserta MRAD Nataru yang berangkat hari Senin 23 Desember 2019 mulai Pukul 04.00 ke Polamaa (2 orang) dengan Lion Air, Pukul 03.00 menuju Kupang (2 orang anak netra) menggunakan Batik Air, Pukul 05.00 menuju Medan dengan Citilink 3 orang, pukul 09.20 dengan Garuda 3 orang dan pukul 10.30 Lion untuk 4 orang.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6429 seconds (0.1#10.140)