Genjot Penumpang LRT Jakarta, Pengamat Minta DKI Gratiskan Transjakarta

Senin, 23 Desember 2019 - 10:02 WIB
Genjot Penumpang LRT Jakarta, Pengamat Minta DKI Gratiskan Transjakarta
Genjot Penumpang LRT Jakarta, Pengamat Minta DKI Gratiskan Transjakarta
A A A
JAKARTA - Pengamat Transportasi Djoko Swtijowarno menilai, seharusnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta segera membangun rute baru untuk LRT Jakarta, jika tak ingin dianggap proyek gagal. Pasalnya, panjang lintasan LRT Jakarta terbilang minim yang hanya berjarak 6 kilometer, berbanding jauh dengan MRT yang memiliki panjang lintasan 17 kilometer.

Menurutnya, guna memberikan daya tarik dalam menggaet jumlah penumpang bisa diakali dengan cara menggratiskan Transjakarta ke rute LRT tersebut.

"Naik busway gratis ya, coba tawarannya naik busway gratis, itu kira-kira yang harus dibuat menarik oleh Pemprov DKI untuk LRT," kata Djoko saat dihubungi SINDOnews, Senin, (23/12/2019).

Djoko menambahkan, pembangunan LRT Jakarta tahap selanjutnya mesti mengedepankan aspek mobilitas yang tinggi di pusat perkotaan. Sehingga, penumpang banyak memiliki pilihan untuk menggunakan moda transportasi massal dan tidak perlu turun naik.

"Kalau sekarang naik velodrome turun, naik lagi moda lain itu engga praktis. Harusnya itu dia masuk ke dukuh atas, kalau masuk tengah kota akan lebih banyak, iya karena pemukiman Kelapa Gading orang mau ke pusat kota akan lebih mudah aksesnya naik kereta," tuturnya.

Dia melanjutkan, dengan tarif yang terbilang murahbseharuanya LRT mendapat tempat dihati masyarakat Jakarta. Sebab, tarif Rp5.000 merupakan tarif yang sudah disesuaikan untuk menggaet lebih banyak penumpang.

"Trarifnya murah, apalagi Transjakarta dibuat gratis itu bisa mendongkrak pendapatan dari tiket LRT Jakarta," tuturnya.

Terakhir Djoko meminta kepada Guberur Anies Baswedan untuk melakukan pembangunan proyek LRT lanjutan. karena moda transportasi massal di DKI Jakarta merupakan hal yang vital bagi mobilitas masyarakat.

"Masyarakat sendiri ingin beralir ke kendaraan transportasi massal, tapi jika tidak diberikan kemudahan serta kenyamanan nantinya akan berpindah ke kendaraan pribadi lagi," tandasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6119 seconds (0.1#10.140)