Bantu Wujudkan Asa, Mahasiswa PR Vokasi UI Gandeng Api Muda

DEPOK - Dalam mengampu tugas ujian akhir semester untuk mata kuliah Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial, para mahasiswa Public Relations (PR) Vokasi Universitas Indonesia angkatan 2018 menyelenggarakan kegiatan CSR dengan official partner Api Muda yang ditujukan kepada siswa-siswa SMP 8 Depok, Jawa Barat.

Kegiatan yang mengusung tema ‘Kesehatan Mental’ yang berfokus pada peningkatan kepercayaan diri dengan menyuarakan kampanye stop bullying ini dilaksanakan pada Senin (10/12/2019), bertempat di SMP Negeri 8 Depok. Kegiatan ini bekerja sama dengan Organisasi Api Muda. Organisasi ini bergerak dalam bidang peningkatan kualitas diri anak-anak muda.

Kegiatan ini diawali dengan penyampaian materi seminar oleh M A Zaki Wijaya selaku founder dari Api Muda. "Kalian lebih besar dari masalah, dan Tuhan lebih besar dari masalah. Semua tangisan masalah dari para siswa dengan perlahan meredam dan wajah siswa/i mulai tampak tegar," ujar Zaki.

Semua siswa memberikan respon yang sangat positif dan aktif. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan dengan mengaplikasikan metode yang digarap oleh tim Api Muda yaitu, "Tumpah Teriak ku" membuat mereka bebas mengeluarkan isi hati yang selama ini mereka pendam dan sukit untuk diungkapkan pada siapapun.

Tercatat 90 siswa/i SMPN 8 Depok yang hadir dalam kegiatan ini, yang terdiri dari 40 anggota Osis, 22 anggota MPK, dan 28 perwakilan kelas IX. Ini adalah salah satu bentuk tanggung jawab sosial mahasiswa Public Relation Vokasi UI dengan kesehatan mental. Mengingat banyak anak-anak muda yang minder dan bahkan berniat untuk melakukan tindakan bunuh diri, serta kegiatan inilah bentuk praktek nyata dari teori yang telah didapatkan dalam rangkaian mata kuliah program PR, Vokasi UI.

Sebanyak 19 mahasiswa PR Vokasi UI yang ikut ambil bagian dalam menyelenggarakan program CSR ini, serta 3 tokoh hebat dari Api Muda yang hadir memberikan materi. Dari 90 siswa yang hadir, dibentuk 9 kelompok yang didampingi oleh 1 mentor.

Setiap siswa diberikan kesempatan secara sukarela untuk menceritakan masalah mereka kepada mentor. Metode ini ditujukan untuk mengeluarkan keluh kesah hati mereka yang sulit mereka ungkapkan kepada orang banyak.

Sementara, Sofie, asisten mata kuliah CSR, mengatakan, konsep CSR ini sangat bagus. Komunikasi antar pembicara saling berkesinambungam, dan flow acaranya juga bagus.

"Baru pertama kali ini saya dapat atmosfer secepat ini dari anak-anak. Biasanya saya butuh waktu berjam dan bahkan turun langsung ke kelompok kecilnya untuk memancing emosi dan membuat mereka terbuka. Tapi anak-anak SMP Depok ini cepat banget dapat koneksinya sama saya, keren deh. Saya berharap kegiatan ini bukan hit and run ya, tapi sustain ke depannya, dan kerja sama kita untuk kegiatan ini akan terus berkelanjutan," tukasnya.