Puting Beliung Masih Ancam Bogor, Warga Diimbau Waspadai Longsor

Selasa, 10 Desember 2019 - 16:18 WIB
Puting Beliung Masih Ancam Bogor, Warga Diimbau Waspadai Longsor
Puting Beliung Masih Ancam Bogor, Warga Diimbau Waspadai Longsor
A A A
BOGOR - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait kondisi cuaca di wilayah Bogor. Hujan deras disertai angin puting beliung diprediksi masih mengancam wilayahKabupaten Bogor dalam kurun waktu tiga hari ke depan.

Kepala Stasiun BMKG Citeko, Cisarua, Bogor, Asep Firman Ilahi, mengatakan, potensi angin kencang masih mengancam wilayah Bogor dalam tiga hari ke depan. Hal itu dipicu oleh angin monsun Asia dan Australia yang sedang aktif, sehingga di Jawa Barat bagian Tengah menjadi lokasi pertemuan masa udara tersebut.

"Akibat dari pertemuan masa udara ini, berpotensi terbentukya awan-awan konvektif seperti comulunimbus (Cb). Daerah Bogor dengan bentuk atau kontur orografis di bagian Selatan berpotensi terbentuknya awan Cb tersebut," tuturnya.

Orografis adalah hujan yang terjadi di daerah pegunungan, dimana udara yang mengandung uap air bergerak naik ke atas pegunungan. "Sehingga terjadi penurunan suhu dan terkondensasi dan akhirnya turun hujan di lereng gunung yang berhadapan dengan datangnya angin," tukasnya.

Sementara, pasca bencana puting belung yang menerjang puluhan rumah di Tenjolaya, Kabupaten Bogor, hingga saat ini warga masih menanti bantuan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. (Baca juga: Ciomas Bogor Diterjang Puting Beliung, Warga: Benar-benar Mengerikan)

Ketua Desa Tanggap Bencana Gunungmalang Tenjolaya Martin menjelaskan, puluhan rumah mengalami rusak setelah diterjang angin puting beliung pada Minggu lalu. "Ada 40 sampai 50 kepala keluarga yang rumahnya rusak sedang. Untuk data asementara ada sekitar 87 kepala keluarga yang terdampak angin puting beliung," tuturnya.

Lokasi warga terdampak terbagi di empat RW, yakni RW 03 Tegallangkap, RW 07 Kampung Sukamulya, RW 01 dan RW 02. Untuk kerugian rumah kategori rusak berat ditaksir sekitar Rp10 juta ke atas. Saat ini, warga masih menunggu bantuan dari dinas terkait agar bisa secepatnya teralisasi. "Kita juga sudah menggeser beberapa pohon yang menimpa rumah warga," ucapnya.

Terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Dede Armansyah, mengungkapkan, saat memasuki musim penghujan, pihaknya selalu bersiaga, khususnya di 21 kecamatan yang dinilai berpotensi banjir bandang dan longsor, baik skala menengah hingga tinggi.

"Oleh karena itu, warga diminta untuk meningkatkan kesiapsiagaan maupun kewaspadaan terhadap bahaya yang mengancamnya. Khususnya untuk wilayah Kabupatn Bogor wilayah Timur, Selatan dan Barat," katanya.

Pihaknya juga mengimbau kepada warga dan aparat di tingkat desa maupun RT/RW untuk siap siaga dan waspada terhadap ancaman banjir dan tanah longsor. Mengingat kawasan Bogor berdasarkan topografi merupakan pegunungan dan lereng. "Ini harus diantisipasi oleh masyarakat," tandasnya.

Kewaspadaan masyarakat itu dalam bentuk pengamatan dan pemantauan pada tebing-tebing pada perbukitan maupun alur-alur sungai yang rawan longsor. "Amati apabila timbul keretakan atau rekaman tanah segera ditutup. Atau melihat tiang listrik atau pohon yang miring, itu tanda-tanda pergerakan tanah. warga secepatnya melaporkan kepada petugas setempat," pungkasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7020 seconds (0.1#10.140)