Antisipasi Banjir, Pemkab Bekasi Normalisasi 25 Sungai

Senin, 02 Desember 2019 - 13:52 WIB
Antisipasi Banjir, Pemkab Bekasi Normalisasi 25 Sungai
Antisipasi Banjir, Pemkab Bekasi Normalisasi 25 Sungai
A A A
BEKASI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi tengah mekakukan normaslisasi puluhan sungai di wilayahnya. Normalisasi itu dilakukan guna mengantisipasi banjir tahunan saat musim hujan tiba. Pasalnya, delapan wilayahnya kerap dihadang banjir saat musim hujan besar mengguyur wilayahnya tersebut.

Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air Dinas pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bekasi Nur Chaidir mengatakan, sebanyak 25 titik sungai sudah mulai dinormalisasi sejak tiga bulan terakhir ini.

"Kami lakukan normalisasi untuk mengantisipasi datangnya musim banjir, semoga semakin berkurang titik banjirnya," kata Chaidir kepada wartawan di Bekasi, Senin (2/12/2019).

Menurut dia, 25 sungai yang dinormalisasi tersebut mulai dari sungai yang berada di perbatasan Kota Bekasi hingga Kabupaten Karawang.

"Untuk lokasi tersebar di seluruh sungai yang ada di Kabupaten Bekasi, karena banjir yang kerap melanda Bekasi. Karena luapan air akibat dangkalnya sungai," ujarnya.

Selain normalisasi sungai, kata dia, pemerintah juga fokus membuat perbaikan bendungan, serta pemasangan lining saluran irigasi. Sehingga, anggaran itu sangat dibutuhkan dalam upaya pemerintah menimalisir banjir musiman. Apalagi, setiap musim hujan datang, permukiman yang bedekatan dengan sungai selalu kebanjiran.

Salah satu sungai yang sedang di normalisasi di antaranya: Kali Kalen Rowak, Kali Mati, Kali Busa, Kali Srengseng. Kalau untuk Kali Bekasi, Ciherang, Cikarang Barat Laut (CBL), dan Kali Citarum itu kewenangannya ada pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Itu sebagian besar saja, ada beberapa sungai kecil kami normalisasi juga," ungkapnya.

Sedang, kata dia, dalam teknis pengerjaannya sendiri akan dilakukan mulai dari cara manual yakni memakai cangkul dan pengki hingga menggunakan alat berat seperti eskavator atau beko. "Tergantung kondisi lapangan, kita sudah siapkan eskavator dari ukuran yang kecil hingga besar," ungkapnya.

Chaidir mengaku, intansinya juga sudah mempersiapkan pompa air. Maka dari itu sejumlah pengecekan fungsi pompa air dilakukan. Pasalnya, pompa air ini penting apabila terdapat banjir dapat segera ditangani. "Kita cek yang rusak juga kita perbaiki, sampai saat ini ada 3 pompa yang diperbaiki," jelasnya.

Sementara wilayah Kecamatan Cabangbungin sendiri, ada 11 pompa yang disiapkan. Nantinya, apabila ada luapan Sungai Citarum, pompa itu akan menyedot air untuk mengalihkannya ke kali di wilayah Cabangbungin. "Sampai hari ini progress normalisasi udah hampir 80 persen. Ya, sudah terlihat mungkin hasilnya," tegasnya.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bekasi, Iman Nugraha menambahkan, sedikitnya 10 dari total 23 Kecamatan menjadi langganan banjir setiap tahunnya.

"Kami sudah petakan, ada 10 Kecamatan yang selalu dilanda banjir, kemungkinan sekarang mulai berkurang terdampak dari normalisasi ini," imbuhnya.

Kecamatan yang rawan diterjang banjir tahunan itu diantaranya, Kecamatan Muaragembong, Cabangbungin, Babelan, Tarumajaya, Tambun Utara, Pebayuran, Sukatani, Sukakarya, Sukawangi, serta Kecamatan Cikarang Timur.

"Selain melanda permukiman, sekolah, dan bangunan lainnya, banjir juga kerap melibas lahan pertanian warga," tegasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6310 seconds (0.1#10.140)