Pemkot Bogor pada 2020 Berencana Bangun Alun-alun Senilai Rp15 Miliar
A
A
A
BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mulai mematangkan konsep pembangunan alun-alun terbesar senilai Rp15 Miliar. Hal itu terungkap dalam Forum Grup Diskusi (FGD) bersama Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Provinsi Jawa Barat terkait desain Alun-Alun yang rencananya akan mulai dibangun awal 2020.
Dalam FGD yang digelar di Paseban Narayana, Kompleks Balai Kota Bogor, dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim dan dihadiri pula sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkot Bogor.
Agendanya antara lain menyimak presentasi dari konsultan desain dan mendiskusikan tentang persiapan pelaksanaan pembangunan alun-alun Kota Bogor. Selain desain, dalam pertemuan tersebut juga mendiskusikan sejumlah nama untuk penamaan alun-alun yang berlokasi di atas lahan eks Taman Topi itu.
"Pertemuan ini merupakan evaluasi singkat terkait desain yang dilakukan oleh konsultan dari Bandung. Kita membahas berbagai hal, namun intinya kita berkeinginan untuk mengintegrasikan antara Stasiun Bogor dengan kawasan alun-alun yang didalamnya terdapat Masjid Agung Bogor," ujar Dedie.
Pembangunan kawasan alun-alun sendiri didanai oleh Pemerintah Provinsi senilai Rp 15 miliar dengan luasan kurang lebih sekitar 1,7 hektare. "Di dalam kawasan alun-alun nantinya akan kita bangun beberapa fasilitas yang bisa dimanfaatkan oleh warga untuk berolahraga, kemudian juga untuk berekreasi, dan tentunya harus memenuhi kriteria ramah anak dan keluarga," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pertamanan Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor Muhamad Hutri menjelaskan, saat ini paket pekerjaan penyusunan DED alun-alun Kota Bogor sedang tahap lelang di ULP. "Tahun ini Disperumkim melaksanakan perencanaan DED Taman Topi, insyaallah akhir Juli sudah ada pemenangnya dengan pelaksanaan 120 hari kerja," ungkapnya.
Penataan kawasan eks Taman Topi itu, kata dia, akan di integrasikan dengan beberapa fasilitas umum yang ada di sekitarnya, salah satunya Masjid Agung. Dengan lelang yang sudah dilaksanakan, maka rencana pembangunan akan bisa dilakukan pada 2020.
"Penataan taman topi agar terintegrasi dan diselaraskan dengan halaman Masjid Agung, insyaallah tahun depan kota laksanakan pekerjaan fisiknya," pungkasnya.
Dalam FGD yang digelar di Paseban Narayana, Kompleks Balai Kota Bogor, dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim dan dihadiri pula sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkot Bogor.
Agendanya antara lain menyimak presentasi dari konsultan desain dan mendiskusikan tentang persiapan pelaksanaan pembangunan alun-alun Kota Bogor. Selain desain, dalam pertemuan tersebut juga mendiskusikan sejumlah nama untuk penamaan alun-alun yang berlokasi di atas lahan eks Taman Topi itu.
"Pertemuan ini merupakan evaluasi singkat terkait desain yang dilakukan oleh konsultan dari Bandung. Kita membahas berbagai hal, namun intinya kita berkeinginan untuk mengintegrasikan antara Stasiun Bogor dengan kawasan alun-alun yang didalamnya terdapat Masjid Agung Bogor," ujar Dedie.
Pembangunan kawasan alun-alun sendiri didanai oleh Pemerintah Provinsi senilai Rp 15 miliar dengan luasan kurang lebih sekitar 1,7 hektare. "Di dalam kawasan alun-alun nantinya akan kita bangun beberapa fasilitas yang bisa dimanfaatkan oleh warga untuk berolahraga, kemudian juga untuk berekreasi, dan tentunya harus memenuhi kriteria ramah anak dan keluarga," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pertamanan Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor Muhamad Hutri menjelaskan, saat ini paket pekerjaan penyusunan DED alun-alun Kota Bogor sedang tahap lelang di ULP. "Tahun ini Disperumkim melaksanakan perencanaan DED Taman Topi, insyaallah akhir Juli sudah ada pemenangnya dengan pelaksanaan 120 hari kerja," ungkapnya.
Penataan kawasan eks Taman Topi itu, kata dia, akan di integrasikan dengan beberapa fasilitas umum yang ada di sekitarnya, salah satunya Masjid Agung. Dengan lelang yang sudah dilaksanakan, maka rencana pembangunan akan bisa dilakukan pada 2020.
"Penataan taman topi agar terintegrasi dan diselaraskan dengan halaman Masjid Agung, insyaallah tahun depan kota laksanakan pekerjaan fisiknya," pungkasnya.
(wib)