Atasi Macet, Pemkot Bogor Akan Bangun Jembatan di Jalan Raya Otista

Kamis, 21 November 2019 - 10:07 WIB
Atasi Macet, Pemkot Bogor Akan Bangun Jembatan di Jalan Raya Otista
Atasi Macet, Pemkot Bogor Akan Bangun Jembatan di Jalan Raya Otista
A A A
BOGOR - Guna mengatasi kemacetan akibat penyempitan jalan di sekitar lingkar Kebun Raya Bogor yang diterapkan Sistem Satu Arah (SSA), Pemkot Bogor akan melakukan pelebaran jalan dan pembangunan jembatan. Untuk merealisasikan rencana tersebut, Pemkot Bogor membutuhkan anggaran Rp70 miliar.

Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Pemkot menargetkan pembebasan lahan untuk pelebaran Jalan dan Jembatan Otista (Otista) rampung Februari 2020 mendatang.

Kepala DPUPR Kota Bogor Chusnul Rozaqi mengaku, pihaknya telah mengusulkan anggaran pembebasan lahan yang digunakan untuk pelebaran jembatan Otista di APBD Perubahan 2019 dan APBD 2020.

"Total anggaran mencapai Rp30 miliar. Rinciannya pada anggaran perubahan 2019 Rp5 miliar untuk pembebasan lahan kurang lebih 625 meter persegi. Selanjutnya tahun depan di anggaran murni Rp25 miliar," katanya, Kamis (21/11/2019).

Ia menjelaskan, lahan yang akan dibebaskan tersebut berada di sekitar jembatan di dua kelurahan yakni Baranangsiang (Kecamatan Bogor Timur) dan Babakan Pasar (Bogor Tengah).

"Proses pembebasan oleh tim appraisal dimulai awal 2020. Agar proses lelang fisik lebih cepat. Iya, kalau bulan Februari pembebasan lahan selesai, berarti pengajuan lelang bisa di bulan Maret atau April," tandasnya.

Pihaknya saat ini tengah memproses pengajuan peta bidang terhadap lahan seluas 625 meter persegi ke Badan Pertahanan Nasional (BPN) Kota Bogor. Setelah peta bidang selesai, dilanjutkan sosialisasi kepada masyarakat.

"Terkait berapa bidang tanah nanti dikeluarkan BPN. Setelah peta bidang keluar dari BPN, kita akan sosialisasi kepada masyarakat. Saat ini proses pengajuan suratnya ke BPN," jelasnya.

Lebih lanjut, kata dia, pembangunan fisik Jembatan Otista diperkirakan akan menghabis anggaran Rp40 miliar. "Anggaran fisik sendiri bersumber dari bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat," katanya.

Dimungkinkan saat pekerjaan, jalan Otista nanti tidak ditutup total. Tapi kalaupun terjadi penutupan tidak lama dan pihaknya koordinasi untuk rekayasa lalu lintas dengan Satlantas Polresta Bogor Kota.

Sekadar diketahui, pelebaran Jembatan Otista sebagai salah satu upaya untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas di pusat kota yang hampir terjadi setiap hari terutama pada jam-jam tertentu.

Antrean kendaraan secara umum terjadi selepas pertemuan dua arus lalu lintas kendaraan di Jalan Pajajaran, yakni dari arah Plaza Keboen Raya dan Terminal Baranangsiang masuk menuju Jalan Otista sampai dengan Jembatan Otista.

Sebelumnya Wakil Walikota Bogor Dedie A Rachim mengatakan seharusnya pelebaran jembatan dilakukan tahun ini. Namun, rencana tersebut gagal dilakukan karena anggaran bantuan provinsi yang seharusnya turun pada 2019 mendadak batal tanpa alasan yang jelas.

"Insya Allah tahun depan. Prosesnya akan dikawal terus. Kita tunggu anggaran turun dari provinsi. Kita memang fokus ke provinsi, karena itu aset provinsi. Desain alternatif sudah ada, alternatif jembatan pengganti juga sudah ada. Lebih baik kita sabar sedikit," kata Dedie.

Tak hanya pelebaran Jembatan Otista, untuk mengurangi simpul kemacetan di Kota Bogor, Pemerintah Kota Bogor, kata Dedie juga akan melakukan beberapa tindakan dalam waktu dekat ini.

Beberapa di antaranya pembongkaran separator jalan di kawasan Warung Jambu. Pemerintah Kota Bogor juga akan melakukan pelebaran jalan kurang lebih dua meter di kawasan tersebut.

"Saya sudah koordinasi dengan pemerintah pusat, kami minta pemerintah bisa bantu proses quick win, agar jangka pendeknya bisa dirasakan masyarakat. Pembongkaran separator itu perlu dilakukan karena volume kendaraan dari arah Yasmin berhenti di bagian separator itu," katanya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2247 seconds (0.1#10.140)