Pemkot Depok Belum Diajak Bicara soal Jalan Berbayar di Margonda

Senin, 18 November 2019 - 10:46 WIB
Pemkot Depok Belum Diajak Bicara soal Jalan Berbayar di Margonda
Pemkot Depok Belum Diajak Bicara soal Jalan Berbayar di Margonda
A A A
DEPOK - Badan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menyebut electronic road pricing (ERP) atau jalan berbayar di Jalan Margonda Kota Depon akan diterapkan pada 2020 mendatang. Namun hingga saat ini Pemerintah Kota Depok ternyata belum diajak berbicara terkait hal itu.

"ERP baru tahap kajian BPTJ, belum ada pembicaraan dengan Pemkot Depok terkait implementasi di tahun 2020," ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok, Dadang Wahana, Senin (18/11/2019).

Dia mengaku sampai saat ini belum pernah berkomunikasi dengan BPTJ. Bahkan dirinya baru mengetahui adanya rencana BPTJ akan menerapkan Jalan Margonda berbayar dari pemberitaan. "Hari Rabu 13 November kemarin saya bertemu Kepala BPTJ untuk bahas LRT Cibubur-Baranangsiang dan tidak ada pembicaraan hal tersebut," ucapnya. (Baca juga:Warga Depok Anggap Jalan Berbayar Mengada-ada)

Kendati demikian, pembahasan soal Margonda berbayar memang sudah dibahas oleh BPTJ di Bandung pada bulan lalu. Tetapi belum kepada road map dan implementasinya. Pemkot Depok hanya fokus melakukan pembenahan infrastruktur untuk mengatasi kemacetan.

"Pemerintah pusat lebih memahami dalam proses penyusunan sebuah kebijakan dan tentunya akan melibatkan banyak pihak sebelum kebijakan diambil. BPTJ sangat responsif dengan Kota Depok," tukasnya.

Terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Jawa Barat Imam Budi Hartono menyatakan bahwa kebijakan BPTJ menerapkan Jalan Margonda berbayar di 2020 sangat lucu. (Baca juga: Melintas di Jalan Kalimalang Harus Bayar, Begini Respons Pemkot Bekasi)

Menurut dia, Jalan Margonda bukan dibuat oleh BPTJ. Lalu jika jalan tersebut diterapkan program ERP akan menjadi protes keras dari masyarakat. "Ya kalau mau berbayar, BPTJ buat jalan sendiri lah. Kayak jalan tol itu, bisa menjadi alternatif orang yang enggak masuk Jalan Margonda. Tidak cocok lah," kata Imam.

Sebenarnya, lanjut Imam, sudah ada trobosan untuk mengatasi kemacetan Jalan Margonda Depok, yaitu adanya jalur Tol Cijago dan Desari. Kedua jalur tol itu sudah menjadi alternatif bagi warga Depok yang tinggal di bagian Timur dan Barat tidak melintasi Jalan Margonda untuk menuju Jakarta atau sebaliknya.

"Itu sudah menjadi alternatif orang tidak masuk Jalan Margonda. Cukup lewat tol tidak harus ke jalan Margonda. Potongan tol itu mengurangi beban Margonda," tutupnya
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3735 seconds (0.1#10.140)