Kemarau Panjang, 2.137 Balita Bekasi Terserang ISPA

Minggu, 27 Oktober 2019 - 22:26 WIB
Kemarau Panjang, 2.137 Balita Bekasi Terserang ISPA
Kemarau Panjang, 2.137 Balita Bekasi Terserang ISPA
A A A
BEKASI - Selama musim kemarau , ribuan warga Kabupaten Bekasi terserang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), diare hingga flu. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi mencatat sejak Januari hingga September‎ ada sebanyak 2.137 pasien penderita ISPA yang didominasi oleh balita.

Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Bekasi mulai waspada dengan sejumlah penyakit yang diderita masyarakat saat ini. Apalagi, cuaca di Bekasi bekangan ini terbilang sangat ekstrem. Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Irfan Maulana meminta masyarakat waspada dengan segala penyakit yang kerap menyerang saat musim kemarau panjang ini.

"Sejak Januari hingga September‎ ada 2.137 pasien penderita Ispa yang didominasi oleh balita," kata Irfan pada Minggu (27/10/2019). Menurut dia, data sejak awal tahun hingga saat ini banyak terdata penderita Ispa‎ nonpneumonia (batuk pilek) terhadap bayi sebanyak 501 orang, balita sebanyak 1.202 orang serta anak di atas lima tahun sebanyak 434 orang.

"Kondisinya sangat memprihatinkan, dan meningkat daripada tahun sebelumnya," ujarnya. Irfan menjelaskan, penyebaran pasien Ispa hampir merata di semua Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kabupaten Bekasi.

Namun, penyebaran pasien Ispa yang tertinggi berada di wilayah Desa Karangsambung, Kecamatan Kedungwaringin, Kelurahan Jatimulya, Jatimulya, Mekarmukti dan Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan.

Saat ini, kata dia, berdasarkan data BMKG, suhu udara di Bekasi mencapai 34-35 derajat celcius. Berlaku selama tiga hari, ke depan. ‎Tahun 2019, suhu panas lebih parah dibanding tahun lalu."Untuk itu masyarakat kami minta waspada terkena penyakit ini, dan masyarakat harus menjaga pola makan keluarganya," tegasnya.

Kepala Dinkes Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainiarti, menambahkan penyakit pernapasan memang menjadi kasus yang sering terjadi selama musim kemarau. Menurutnya, masyarakat diimbau untuk menjaga kesehatan dengan mengonsumsi buah dan sayur serta mengenakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.

"Pencegahan yang bisa dilakukan antra lain makan dan minum dijaga dengan baik, harus cukup minum, menggunakan masker dan payung kalau di luar ruangan‎. Dan, yang terutama tetap berperilaku hidup bersih dan sehat," katanya. Apalagi, perbedaan suhu ekstrem antara siang dan malam, ditambah lagi kemarau yang kering dan banyak debu memicu Ispa.

Untuk itu, masyarakat diimbau untuk banyak minum air putih dan makan sayur dan buah. “Diimbau kepada warga untuk mengonsumsi air putih lebih banyak, jangan sampai dehidrasi serta makan buah dan sayur secara berimbang. Karena cuaca di Bekasi saat ini sangat ekstrem,” tegasnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4818 seconds (0.1#10.140)