Diminati Warga Perumahan Elite, LRT Jakarta Usulkan Subsidi Rp665 Miliar

Senin, 14 Oktober 2019 - 21:55 WIB
Diminati Warga Perumahan Elite, LRT Jakarta Usulkan Subsidi Rp665 Miliar
Diminati Warga Perumahan Elite, LRT Jakarta Usulkan Subsidi Rp665 Miliar
A A A
JAKARTA - PT Light Rail Transit ( LRT ) Jakarta mengusulkan subsidi transportasi atau public service obligation (PSO) sebesar Rp665,07 miliar untuk 14.000 penumpang per hari pada 2020 mendatang. Jumlah penumpang saat ini tengah mencapai 7.000-8.000 orang per-hari.

Corporate Communication Manager PT LRT Jakarta, Melisa Suciati Mengatakan, penumpang LRT dari 11 Juni hingga 13 Oktober 2019 hampir mencapai 800.000 penumpang per hari. Penumpang LRT saat ini polanya sudah terlihat dan menjadi transportasi pilihan bagi warga khususnya yang tinggal di kawasan Kelapa Gading. Seperti di apartemen Gading Nias, Grand Hill, perumahan Grand Bay, Gading Nias dan sebagainya.

Terlebih, pada 27 September 2019 lalu, Stasiun Pegangsaan Dua telah dibuka.
"Jumlah penumpang per hari mencapai 7-8.000 penumpang. Itu penumpang tetap yang menggunakan LRT, baik menuju ke Stasiun Velodrome atau melanjutkan perjalanannya dengan Transjakarta yang sudah terintegrasi," kata Melissa saat dihubungi pada Senin (14/10/2019).

Melissa menjelaskan, saat ini tarif LRTgratis lantaran masih dalam fase uji coba publik. Nantinya kalau sudah resmi beroperasi komersial tarif akan berlaku Rp5.000 sekali perjalanan."Kalau usulan subsidi 2020 itu ya harusnya sudah berlaku tarif juga," ungkapnya. (Baca: 2020, Pembangunan LRT Fase II JIS-Kelapa Gading Dimulai)

Selama masa uji coba publik, lanjut Melissa, hampir tidak ada kendala sama sekali, baik sistem ataupun Sumber Daya Manusia (SDM)."Paling masalah kebiasaan masyarakat pengguna saja ya. Ada yang masuk saat pintu sudah mau tertutup dan sebagainya. Edukasi sosialisasi harus terus dilakukan," ujarnya.

Berdasarkan data Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS), DKI Jakarta mengusulkan anggaran subsidi transportasi LRT Jakarta sebesar Rp665,07 miliar. Angka tersebut naik dari subsidi tahun ini yang hanya berkisar Rp 278,3 miliar.

Anggota DPRD DKI Jakarta, Yuke Yurike meminta Pemprov DKI Jakarta menghentikan operasional LRT Jakarta sambil menunggu pembangunan lanjutanya. Menurutnya, usulan subsidi Rp665 miliar itu tidak sebanding dengan manfaat yang didapat.

Dia menyarankan agar lebih baik anggaran tersebut dialihkan ke program kegiatan prioritas lainnya, seperti air bersih misalnya.Dengan jarak hanya sekitar 6 kilometer dan berada di kawasan perumahan elite, subsidi tersebut jelas tidak tepat sasaran dan tidak mengurai kemacetan."LRT Jakarta itu proyek merugi kalau tidak dilanjutkan," ungkapnya.

Politisi PDI Perjuangan itu berharap agar Pemprov DKI Jakarta segera melanjutkan pembangunan LRT Jakarta dan mengembangkan stasiun agar menjadi daya tarik penumpang LRT. Termasuk dengan integrasi angkutan umum lain.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6346 seconds (0.1#10.140)