MNC Peduli Gelar Pemeriksaan dan Pembagian Kaca Mata Gratis di Bekasi

BEKASI - MNC Peduli menggelar pemeriksaan mata dan pembagian kacamata gratis yang diikuti oleh ratusan anak Sekolah Alam Tunas Mulia, Sumur Batu, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat. Pembagian kaca mata dan pemeriksaan mata ini dalam rangka HUT MNC TV ke-28 sekaligus memperingati Hari Kesehatan Mata Sedunia.

Kegiatan yang baru pertama kali diadakan di Bantargebang ini, bekerja sama dengan perusahaan optik mata ternama, PT Essilor Indonesia. Ratusan siswa yang ada di sekolah alam sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut.
"Yang hadir hari ini sekitar 250 anak. Kami tentunya sangat senang atas partisipasi MNC yang mau mengecek mata anak-anak kami, serta memerhatikan kalangan tidak mampu terutama pemulung Bantargebang," kata Ketua Yayasan Tunas Mulia Bantargebang Juwarto di Bekasi, Kamis (10/10/2019).

Menurutnya, kegiatan ini sangat membantu sekali terutama bagi para siswa yang memiliki masalah pada penglihatannya.

"Sangat membantu sekali, dan belum pernah terjadi di Bantargebang, memperhatikan dari segi kacamata. Anak-anak selama ini tidak pernah mengecek kondisi matanya. Karena mata itu kan jarang diperiksa, kalau sakit baru ke dokter," ujarnya.

Juwarto menyebutkan, anak-anak di sekolah Alam mayoritas merupakan anak pemulung yang berdomisili di Bantargebang. Keterbatasan biaya untuk bersekolah di sekolah formal, menjadi alasan sekolah alam tersebut didirikan.
"Ini mayoritas memang kita dedikasikan untuk anak-anak pemulung Bantargebang. Karena kewajiban kita di sekolah alam ini untuk memfasilitasi anak-anak, bagaimana mereka itu bisa kita perhatikan untuk masa depan," imbuhnya.

Sementara itu, Lens Consultan Essilor, Denny Oktavianto menjelaskan, akhir-akhir ini banyak sekali ditemukan masalah pada penglihatan anak-anak. Oleh karena itu, pihaknya bersama MNC Peduli ingin membantu mengatasi dengan bantuan pemeriksaan dan pemberian kacamata gratis.

"Di satu sisi adalah kita juga memperbaiki hidup orang lain melalui kesehatan mata. Sehingga kita pada hari ini tetap concern kepada anak-anak. Apalagi anak-anak kan populasinya semakin tinggi di dunia," paparnya.

Menurutnya, pemeriksaan dilakukan pada seluruh siswa, baik yang memiliki mata normal maupun tidak. Dari hasil pemeriksaan, sedikitnya ada 40 persen siswa yang mengalami masalah penglihatan dan mendapatkan kacamata gratis.

"Yang mata tidak normal akan kita identifikasi apakah dia kelainan atau bukan. Kalau kelainan akan kita berikan kacamata, kalau bukan biasanya kita rujuk ke dokter mata setempat," jelasnya.

Dari sekian banyak siswa yang mendapat bantuan kacamata, Mentari adalah salah satunya. Siswa kelas 4 itu sangat senang menerima kacamata, yang diakuinya sangat membantunya dalam belajar.

"Iya tadi diperiksa matanya. Sakit gitu, kalau lihat tulisan dari jauh ngeblur tulisannya. Sekarang pakai kacamata jadi jelas," ujarnya.