Benyamin Davnie Daftar Balon Wali Kota Tangsel dari PDIP

TANGERANG SELATAN - Setelah digadang-gadang, Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie, akhirnya memberanikan diri mengambil formulir pendaftaran bakal calon (balon) wali kota dari PDI Perjuangan.

Benyamin saat mengambil formulir pendaftaran mendapat pengawalan dari tim. Kedatangan Benyamin disambut hangat oleh pengurus DPC PDIP. "Alhamdulillah, sore ini saya mengambil formulir penjaringan bakal calon Wali Kota Tangerang Selatan periode 2020-2025 dari PDI Perjuangan," ujar Benyamin di markas Banteng, Serpong, Jumat (13/9/2019).

Kedatangan Benyamin makin mengukuhkan niat orang nomor dua di Tangsel itu untuk bertarung dalam Pilkada Tangsel 2020 sebagai wali kota. Benyamin telah menjadi Wakil Wali Kota Tangsel selama dua periode. "Tentunya saya sangat serius, dan nantinya saya berharap kita akan bersama-sama di perjuangan pada masa-masa yang akan datang. Dan dalam waktu yang singkat ini, saya akan penuhi semua persyaratan sesuai dengan formulir yang ada," ucapnya.

Sebagai orang nonberpartai, Benyamin mengaku akan mengikuti penjaringan yang akan dilakukan oleh parpol. Tidak hanya dari PDI Perjuangan, termasuk juga partai lain. "Pertama karena baru PDI Perjuangan yang buka penjaringan. Yang kedua, komitmen perjuangan yang saya miliki, program kerja yang saya lakukan selama ini, semua sejalan dengan moto dari PDI Perjuangan, dan sejalur perjuangan," jelas Benyamin.

Sebagai Wakil Wali Kota Tangsel saat ini, Benyamin mengaku ada banyak visi misinya yang tidak bisa terealisasi. Dirinya pun berharap bisa bekerja untuk Tangsel. "Intinya Tangerang Selatan akan kita dorong menjadi kota perdagangan dan jasa yang menekankan peningkatan sumber daya manusia. Jadi kita akan melanjutkan lagi Kota Tangsel menjadi cerdas, modern dan religius, berinovasi dan teknologi," paparnya.

Meski demikian, Benyamin mengklaim 97% program pembangunan di Kota Tangsel sudah berjalan selama kepemimpinan Airin Rachmi Diany dengan dirinya itu, sehingga ke depannya jika terpilih lagi tinggal dipoles. "Beberapa persen yang belum terpenuhi itu adalah soal pengadaan air bersih dan pelayanan persampahan. Itu memerlukan teknologi dan biaya yang besar," tukasnya.