Hasil Autopsi ART Tewas Digigit Anjing, Polisi: Korban Kehabisan Darah

Rabu, 04 September 2019 - 17:11 WIB
Hasil Autopsi ART Tewas Digigit Anjing, Polisi: Korban Kehabisan Darah
Hasil Autopsi ART Tewas Digigit Anjing, Polisi: Korban Kehabisan Darah
A A A
JAKARTA - Penyebab meninggalnya Yayan (35) Asiten Rumah Tangga yang diserang anjing majikannya di Cipayung Jakarta Timur karena terdapat luka parah di bagian leher. Gigitan anjing tersebut merobek pembuluh darah besar hingga korban kehabisan darah.

Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Pol Edy Purnomo mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan forensik menerangkan bahwa di leher manusia
terdapat pembuluh darah besar tempat dimana darah mengalir deras.

Selain luka pada leher, Yayan juga mengalami luka pada bagian telinga kanan, dada, perut, panggul, dan luka cakar di bagian punggung. "Gigitan pada leher mengenai pembuluh darah besar, sehingga terjadi pendarahan yang cukup banyak," kata Kombes Pol Edy saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (4/9/2019).

Ketika pembuluh darah tersebut robek, darah mengucur deras dari leher sehingga korban kehabisan darah. "Karena kehabisan darah, sehingga menyebabkan korban tidak bisa ditolong di RS Adhyaksa. Korban sudah dilaksanakan autopsi, sudah selesai dilaksanakan," katanya.

Edy menuturkan, gigitan anjing Sparta jenis Miloneis Belgian membuat Yayan kehilangan 50 persen darah di tubuhnya. Gigitan anjing pada pembuluh darah arteri karotis itu yang membuat pendarahan sulit dihentikan. (Baca Juga: Asisten Rumah Tangga di Cipayung Tewas Digigit Anjing Majikannya)

"Pembuluh darah ini terhubung ke jantung sehingga saat dikoyak dan mengalami luka, sebanyak 2,5 liter darah di dalam tubuh habis dalam waktu kurang dari satu menit," ungkapnya.

Dia menambahakan, Yayan kehilangan lebih dari setengah darah yang ada di dalam tubuhnya. Rata -rata darah manusia sekitar 5 liter, jadi kalau habis lebih dari 2,5 liter pasti meninggal.

"Jantung berdetak bisa 100 kali per menit, kalau satu menit keluar satu kali semprot 100 cc. Berarti enggak sampai satu menit sudah meninggal," ujarnya.

Karena tekanannya dari jantung, jarak semprotan darah itu bisa sampai dua meter, bisa lebih. Hitungannya begini, satu kali pompa jantung hampir 100 cc. Jantung satu menit bisa sampai 100 kali pompa," pungkasnya.

Hal ini membuat jelas mengapa nyawa Yayan tak dapat tertolong, mengingat antara jarak rumah majikannya dengan RS Adhyaksa hanya menbutuhkan waktu 15 menit perjalanan.
Adapun saat ini Jasad Yayan telah dibawa pihak keluarga ke rumah duka yang berada di Cianjur untuk segera di kebumikan.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5803 seconds (0.1#10.140)