GOR Tambora Jadi Tempat Isolasi Mandiri Pasien Covid-19, Begini Aktivitasnya

JAKARTA - Hampir 10 hari lamanya kawasan GOR Tambora di Pekojaan, Tambora, Jakarta Barat, dijadikan tempat isolasi mandiri pasien Covid 19 . Mereka ditempatkan di sana lantaran rumahnya tak layak dijadikan ruang isolasi.

Saat SINDOnews menyambangi kawasan itu Selasa (25/8/2020), sejumlah orang tampak berolahraga dan melakukan lari lari kecil sembari bertelanjang dada di bawah matahari pagi tadi. (Baca juga: Ini Sembilan Klaster Covid-19 di Jakarta Sepanjang Agustus 2020)

Beberapa petugas tenaga medis terlihat menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) memantau aktivitas mereka. Sebagian dari pasien, setelah berolahraga terlihat menuju ke pos bertenda putih untuk menghampiri petugas medis. Di pos itu pasien tersebut menjalani tes tensi darah usai berolahraga.

Staf Penerima Tamu GOR, Erwin, mengatakan, sudah sejak Sabtu (15/8/2020) GOR itu menjadi penampungan isolasi Covid-19. Hingga kini pihaknya mencatat ada 11 pasien Covid-19 yang ditampung dengan rincian 10 laki-laki dan satu perempuan. (Baca juga: Awal Mula Firli Bahuri Terseret ke Sidang Etik Dewas KPK)

Para pasien laki-laki ditampung di lapangan bulu tangkis dalam GOR, sementara pasien perempuan ditempatkan di satu ruangan berbeda."Mereka orang tanpa gejala (OTG) jadi masih bisa beraktivitas biasa seperti olahraga setiap pagi," ujar Erwin ditemui di lokasi.

Erwin menuturkan, para pasien memang diwajibkan berolahraga dan berjemur setiap pagi. Biasanya mereka berolahraga kecil seperti lari-lari kecil di halaman GOR. Setiap harinya, para tenaga medis seperti perawat dan dokter memantau aktivitas para pasien.

Mereka juga diberikan makan gratis tiga kali sehari oleh Sudin Sosial Jakarta Barat. “Seluruh pasien merupakan warga Tambora, Jakarta Barat,” tambah Erwin. (Baca juga: Rekonstruksi Penembakan Bos Pelayaran, Tersangka NL Kesurupan saat Rencanakan Pembunuhan)

Mereka merupakan pasien Covid-19 berstatus OTG yang tidak dapat jalankan isolasi mandiri di rumah karena tempat tinggal yang tidak layak. Beberapa diantaranya berasal dari Krendang, Kalianyar, dan Roa Malaka.

Erwin memastikan tidak boleh ada warga yang masuk ke GOR tersebut selama menjadi ruangan isolasi. Hampir setiap harinya pagar halaman GOR ditutup oleh petugas. Para penjenguk hanya boleh antarkan barang atau keperluan pokok pasien sampai dengan depan pagar GOR.