Besek Bambu Sepi Peminat, Kantong Plastik Tetap Laris Manis

Kamis, 08 Agustus 2019 - 21:44 WIB
Besek Bambu Sepi Peminat, Kantong Plastik Tetap Laris Manis
Besek Bambu Sepi Peminat, Kantong Plastik Tetap Laris Manis
A A A
JAKARTA - Menjelang Idul Adha, penjualan besek bambu masih kurang diminati. Harga yang relatif mahal membuat banyak warga maupun panitia kurban yang tetap memilih kantong plastik.

Harga yang relatif lebih murah dibanding besek bambu membuat peminat kantong plastik tetap tinggi. Bahkan beberapa pedagang plastik mengaku telah menyetok sebagai antisipasi habisnya barang.

Seperti ditemukan di salah satu minimarket di Pasar Kopro, Tanjung Duren, Jakarta Barat. Meskipun terlihat besek bambu cukup banyak, namun belum ada satu pun orang yang membeli. "Belum ada yang beli sama sekali, masih banyak yang belum tahu juga soalnya," kata Romi, 24, karyawan minimarket, Kamis (8/8/2019).

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan telah mengimbau agar panitia kurban menggunakan besek bambu untuk menyimpan daging. Kebijakan ini diambil seiring upaya Pemprov DKI mengurangi sampah plastik di Jakarta. (Baca juga: Kurangi Penggunaan Plastik, DKI Siapkan Besek Bambu untuk Daging Kurban)

Menurut Romi, besek bambu didapat dari PD Pasar Jaya sejak Senin (5/8/2019) lalu. Besek bambu itu lalu ia jual sebesar Rp2.000 per buah sesuai instruksi PD Pasar Jaya. “Totalnya tiap gerai Mini DC mendapatkan jatah 50 besek bambu,” ujarnya.

Meski telah disuplai sejak awal pekan, dan memastikan akan kembali di suplai bila barang habis, samun hingga siang tadi stok besek bambu yang tersedia tak kunjung berkurang. Romi binggung harus menjual kemana. "Lokasinya ada di Pasar Kopro, Pasar Grogol, Pasar Slipi dan di dekat gerai ikan hias Slipi," sebut Romi.

Kondisi berbeda justru terjadi di penjualan kantong plastik. Sejumlah toko mengaku harus merestok kantong plastik seiring meningkatnya permintaan masyarakat jelang Idul Adha.

Salah satu pedagang toko plastik, Rizki (32), mengatakan, sejak Senin lalu permintaan kantong plastik sudah meningkat tajam. Bila sebelumnya hanya menjual 10 bungkus isi 100 per hari, sejak kemarin penjualan mencapi minimal 30 bungkus. “Tapi kantong plastik yang banyak dicari warna merah mas. Biasanya sih untuk bungkus daging kurban,” ujar Rizkii.

Rizki yang telah delapan tahun berjualan mengaku permintaan kantong plastik kerap meningkat saat menjelang hari raya, baik hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha. Khusus Idul Adha, penjualan kantong plastik meningkat cukup drastis.

Hal serupa juga terjadi di salah satu toko plastik di Rawa Belong. Ratusan kantong plastik warna putih dan merah terjual sejak tiga hari lalu. “Makanya sejak kemarin kita restok plastik,” kata Titi, pekerja toko.

Berdasarkan pengalamanya setahun lalu, penjualan kantong plastik jauh lebih meningkat dua hari sebelum Idul Adha. Biasanya peningkatan hingga mencapai ratusan bungkus. “Bahkan sekarang aja ada yang pesen,” kata Titi yang mengaku plastik dijual seharga Rp35-40 ribu per kantong.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5204 seconds (0.1#10.140)