Pemprov DKI Fokus Kurangi Sampah Masuk ke TPTS Bantar Gebang

Rabu, 31 Juli 2019 - 22:50 WIB
Pemprov DKI Fokus Kurangi Sampah Masuk ke TPTS Bantar Gebang
Pemprov DKI Fokus Kurangi Sampah Masuk ke TPTS Bantar Gebang
A A A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta terus berupaya untuk tidak lagi membuang sampah di TPST Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat. Pengurangan sampah dari sumber menjadi fokus utama untuk meminimalisir sampah ke TPST Bantar Gebang.

Kepala Unit Tempat Pengelola Sampah Terpadu Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, ada tiga antipasi masalah sampah yang tertuang dalam kegiatan strategis daerah (KSD). Yakni, pengurangan sampah di sumber, optimalisasi TPST Bantar Gebang, dan ketiga adalah pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF).

"Itu semua adalah untuk mengantisipasi penuhnya TPST Bantar Gebang. Dengan tiga antisipasi tersebut, Jakarta tidak akan bergantung kepada TPST Bantar Gebang," kata Asep Kuswanto kepada wartawan Rabu (31/7/2019).

Asep menjelaskan, saat ini tengah menyosialisasikan secara masif pengurangan sampah dari sumber, baik itu dari rumah tangga, kantor ataupun orang per orang. Paling tidak, lanjut dia, masyarakat mampu mengurangi penggunaan kantong plastik dan memilah milih sampah agar bisa didaur ulang.

Kemudian, lanjut Asep, antisipasi yang kedua yaitu mengoptimalkan TPST Bantar Gebang agar usianya bisa diperpanjang, minimal sampai ITF di Jakarta terbentuk. "Nah yang ketiga, kita sedang membangun ITF. ITF yang akan dibangun di Jakarta tidak hanya satu, tapi ada empat. Jadi, tiga KSD Gubernur itu tujuannya untuk mengurangi masuknya sampah ke TPST Bantar Gebang. Nah itu dari pengurangan sampah," ungkapnya.

Saat ini Pemprov DKI Jakarta mengalokasikan anggaran pengadaan lahan untuk tiga ITF sebesar Rp750 miliar dalam APBD DKI 2019. Dinas Lingkungan Hidup rencananya akan membeli lahan untuk tiga ITF itu di Cakung Cilincing, Jakarta Utara; Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat; dan satu lagi di wilayah Jakarta Selatan.

"Tahun ini kita sedang bangun ITF Sunter. Kita berharap di 2022 itu bisa operasi. Pesannya Pak Gubernur ke kami juga kalau bisa ITF kedua sampai empat itu bisa juga beroperasi di 2022," ujarnya.

Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Bestari Barus menuturkan, Pemprov DKI Jakarta harus benar benar mengantisipasi kuota pembuangan sampah di TPST Bantar Gebang mengingat bahwa sampah Jakarta perhari 7.500 ton.

"Nah perlu ada satu percepatan yang dilakukan 7.500 ton ini kan perlu tempat yang luas. Kalau kita sudah punya satu ITF itu hanya menampung 2.200 ton, maka kurangnya itu dibutuhkan empat. Nah Jakarta baru mau akan satu. Itu kan katanya selesainya 2022. Pada 2022 itu kemungkinan yang namanya Bantar Gebang sudah tutup," pungkasnya
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6563 seconds (0.1#10.140)