DLH DKI Ajak Masyarakat Kurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai

Minggu, 21 Juli 2019 - 15:40 WIB
DLH DKI Ajak Masyarakat Kurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai
DLH DKI Ajak Masyarakat Kurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai
A A A
JAKARTA - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengajak warga Ibu Kota untuk mengurangi pengggunaan plastik sekali pakai (PSP). Plastik merupakan jenis sampah yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai secara alami.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andoro Warih mengatakan, sampah warga Jakarta mencapai 7.500 ton per hari masuk ke TPST Bantar Gebang per hari. Sebanyak 14% atau lebih dari 1.000 ton merupakan sampah plastik yang didominasi oleh plastik sekali pakai.

“Jenis kantong belanja plastik saja, setiap harinya sebanyak 650-800.000 lembar masuk ke TPST Bantargebang,” kata Andono lewat keterangan persnya, Minggu (21/7/2019).

Dia menuturkan, gerakan perubahan gaya hidup warga untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai menjadi strategi yang efektif dalam pengurangan sampah plastik. Saat ini telah banyak tersedia alternatif produk di pasaran yang lebih ramah lingkungan dan dapat menjadi substitusi penggunaan plastik sekali pakai.

“Tas lipat dan keranjang belanja sebagai ganti kantong plastik, kotak makan sebagai ganti styrofoam, tumbler sebagai ganti membeli air kemasan plastik, dan sedotan bambu atau stainless steel sebagai ganti sedotan plastik, saat ini sudah marak dijual dimana-mana. Kami mendorong gerakan masyarakat untuk bersama bergaya hidup mengurangi sampah plastik,” tuturnya.

Andono mengungkapkan, Pemerintahan DKI Jakarta juga sedang menyusun regulasi mengenai pengurangan sampah plastik. Peraturan yang sedang disusun bertujuan untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat konsumen menjadi perilaku yang lebih ramah lingkungan.

Oleh karena itu, pengaturan sanksi di dalamnya merupakan unsur komplementer dalam mempercepat terwujudnya perubahan perilaku konsumen menjadi lebih ramah lingkungan. "Instrumen hukum kami tempatkan sebagai alat perubahan adab dan budaya masyarakat, social engineering,” ujarnya.

Kesadaran warga Jakarta untuk bersama mengatasi permasalahan sampah plastik juga terlihat dalam Pawai Bebas Plastik pada Minggu (21/7/2019) di lokasi Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) Sudirman-Thamrin. Ratusan orang dari berbagai organisasi dan komunitas ikut serta dalam pawai ini.

Pesan yang dikampanyekan, di antaranya adalah produsen dan pelaku usaha agar bertanggungjawab atas sampah yang dihasilkannya dengan cara berinovasi dalam merancang kemasan yang lebih mudah digunaulang atau didaurulang dan membangun sistem pengiriman produk yang tidak mengandalkan pengunaan plastik sekali pakai.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6311 seconds (0.1#10.140)