Indikator Pesawat Rusak, AirAsia Gagal Terbang ke Singapura
A
A
A
JAKARTA - Pesawat milik maskapai penerbangan AirAsia QZ266 tujuan Jakarta-Singapura gagal terbang akibat mengalami permasalahan teknis.
Imbasnya, penumpang yang sudah berada di pesawat kembali diturunkan ke ruang tunggu.
Pesawat QZ266 terjadwal berangkat dari Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten pada pukul 12.50 WIB. Penerbangan dijadwalkan sampai di Bandara Internasional Changi pada pukul 15.30.
Pada pukul 12.30 WIB, penumpang sudah masuk dalam pesawat. Namun, hingga satu jam, tidak ada tanda-tanda pesawat bakal berangkat.
”Hingga kemudian muncul pengumuman dari awak ada kerusakan indikator pada pesawat. Penumpang yang sudah dalam pesawat dan menunggu satu jam diminta turun kembali,” kata Rafael Utomo, salah satu penumpang, Kamis (30/5/2019).
Rafael menjelaskan, situasi ini membuat penumpang kebingungan. Mereka tidak mendapatkan informasi yang jelas mengenai kerusakan dimaksud.
”Ada salah satu penumpang yang mengetahui teknis pesawat meminta kepada petugas untuk menjelaskan indikator apa yang rusak. Namun, tidak dijelaskan juga oleh mereka. Supervisor yang menemui mengaku tidak mengetahui persis,” ujarnya.
Rafael menuturkan, petugas maskapai juga tidak dapat mengambil keputusan mengenai penumpang, apakah akan tetap diterbangkan dengan pesawat lain atau mendapat kompensasi. Ketidakjelasan informasi itu membuat suasana sempat memanas.
Sejumlah penumpang terlihat beradu argumen dengan supervisor AirAsia di ruang tunggu bandara. Mereka menuntut agar dicarikan penerbangan pengganti. Setelah didesak akhirnya muncul solusi.
”Setelah penumpang komplain AirAsia akhirnya akan menerbangkan dengan pesawat pengganti yang dijadwalkan pada pukul 15.30 WIB,” kata Rafael.
Hingga saat ini belum ada penjelasan resmi dari maskapai mengenai peristiwa ini. Ketika dihubungi SINDOnews, Head of Communications PT Indonesia AirAsia, Baskoro Adiwiyono tidak dapat menjelaskan peristiwa itu dengan alasan sedang berada di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Saya kebetulan tugas di kuala lumpur, boleh saya rujuk rekan saya ke Mas Bowo, supaya bisa di cek, karena saya sedang ada workshop di Kuala Lumpur," kata Baskoro.
Hingga kini narahubung yang diberikan Baskoro belum merespons telepon dan WhatsApp SINDOnews.
Imbasnya, penumpang yang sudah berada di pesawat kembali diturunkan ke ruang tunggu.
Pesawat QZ266 terjadwal berangkat dari Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten pada pukul 12.50 WIB. Penerbangan dijadwalkan sampai di Bandara Internasional Changi pada pukul 15.30.
Pada pukul 12.30 WIB, penumpang sudah masuk dalam pesawat. Namun, hingga satu jam, tidak ada tanda-tanda pesawat bakal berangkat.
”Hingga kemudian muncul pengumuman dari awak ada kerusakan indikator pada pesawat. Penumpang yang sudah dalam pesawat dan menunggu satu jam diminta turun kembali,” kata Rafael Utomo, salah satu penumpang, Kamis (30/5/2019).
Rafael menjelaskan, situasi ini membuat penumpang kebingungan. Mereka tidak mendapatkan informasi yang jelas mengenai kerusakan dimaksud.
”Ada salah satu penumpang yang mengetahui teknis pesawat meminta kepada petugas untuk menjelaskan indikator apa yang rusak. Namun, tidak dijelaskan juga oleh mereka. Supervisor yang menemui mengaku tidak mengetahui persis,” ujarnya.
Rafael menuturkan, petugas maskapai juga tidak dapat mengambil keputusan mengenai penumpang, apakah akan tetap diterbangkan dengan pesawat lain atau mendapat kompensasi. Ketidakjelasan informasi itu membuat suasana sempat memanas.
Sejumlah penumpang terlihat beradu argumen dengan supervisor AirAsia di ruang tunggu bandara. Mereka menuntut agar dicarikan penerbangan pengganti. Setelah didesak akhirnya muncul solusi.
”Setelah penumpang komplain AirAsia akhirnya akan menerbangkan dengan pesawat pengganti yang dijadwalkan pada pukul 15.30 WIB,” kata Rafael.
Hingga saat ini belum ada penjelasan resmi dari maskapai mengenai peristiwa ini. Ketika dihubungi SINDOnews, Head of Communications PT Indonesia AirAsia, Baskoro Adiwiyono tidak dapat menjelaskan peristiwa itu dengan alasan sedang berada di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Saya kebetulan tugas di kuala lumpur, boleh saya rujuk rekan saya ke Mas Bowo, supaya bisa di cek, karena saya sedang ada workshop di Kuala Lumpur," kata Baskoro.
Hingga kini narahubung yang diberikan Baskoro belum merespons telepon dan WhatsApp SINDOnews.
(dam)