Kuras Otak dan Tenaga Polisi, Remaja Pembacok DT Diciduk di Rumahnya

JAKARTA - Polsek Setiabudi mengkonfimasi telah menangkap pelaku pembacokan terhadap Danu Tirta (16) yang terjadi pada Sabtu (18/5/2019) dini hari lalu di Jalan Prof Sahardjo, Setiabudi, Jakarta Selatan. Pelaku berinisial MN masih remaja berusia 17 tahun.

Kapolsek Setiabudi AKPB Tumpak Simangunsong mengatakan, tersangka MN alias N ditangkap di rumahnya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Minggu (19/5) kemarin. "Tersangka berhasil diungkap melalui penyelidikan yang cukup rumit, memakan waktu, tenaga, dan otak," ujarnya kepada wartawan, Senin (20/5/2019).

Tumpak menyebutkan, tersangka masih berusia 17 tahun yang merupakan alumni SMPN 29 Jakarta. Dalam kasus ini, pihaknya juga mengamankan barang bukti berupa sebilah celurit yang digunakan tersangka untuk membacok korban, yakni Danu Tirta (DT). "Dari hasil pemeriksaan, dia bawa celurit sendiri dari rumahnya. Ini inisiatif sendiri dari tersangka," jelasnya.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 351 Ayat (3) tentang penganiayaan berat yang menyebabkan meninggal dunia, dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara. (Baca juga: Hendak Sahur, Remaja Tewas Ditusuk Geng Motor di Jalan Dr Satrio)

Polres Metro Jakarta Selatan sebelumnya menangkap empat pemuda anggota geng motor di Stadion Mini Ciputat, Tangerang Selatan, bersama belasan orang lainnya.

Namun dari hasil pemeriksaan diketahui keempat orang yang diamankan itu ternyata bukan pemilik celurit yang didapat polisi atau pelaku penusukan. (Baca juga: Kasus Remaja Tewas Dikeroyok di Setiabudi, 4 Orang Diamankan Polisi)

Seperti diketahui, Danu tewas dengan luka tusukan senjata tajam menembus dadanya saat mengikuti SOTR di Jalan Prof Dr Satrio, Kelurahan Karet Semanggi, Kecamatan Setiabudi, Sabtu (18/5) sekira pukul 01.15 WIB. (Baca juga: Indra Jafar: Tak Peduli di Bawah Umur, Pelaku Onar Dipastikan Lebaran di Sel)

Korban yang merupakan warga Duren Sawit, Jakarta Timur, itu, sempat dilarikan rekan-rekannya ke rumah sakit di Jalan Jenderal Sudirman, namun nyawanya tidak tertolong.