Gudang Pabrik Kopi Rumahan di Kawasan Puncak Terbakar, Kerugian Rp3 M

Minggu, 12 Mei 2019 - 19:03 WIB
Gudang Pabrik Kopi Rumahan di Kawasan Puncak Terbakar, Kerugian Rp3 M
Gudang Pabrik Kopi Rumahan di Kawasan Puncak Terbakar, Kerugian Rp3 M
A A A
BOGOR - Sebuah gudang pabrik kopi rumahan yang terletak di kawasan Puncak, tepatnya Kampung Legok Gadog, RT 03/03, Desa Pasir Angin, Megamendung, Kabupaten Bogor hangus dilalap si jago merah.

Akibatnya dua orang pegawai pabrik dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi lantaran mengalami sesak nafas setelah mengirup asap dari material yang terbakar. Bahkan dikabarkan seorang relawan yang membantu petugas Damkar pingsan di lokasi juga harus dievakuasi ke rumah sakit.

Informasi dihimpun menyebutkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 23.00 WIB, Sabtu 11 Mei 2019, yang diduga berasal dari tungku pembakaran tempat mengukus kopi. Sofyan S Pane, pemilik industri rumahan kopi mengaku saat kejadian sedang tidak berada di lokasi.

"Kalau penyebabnya sendiri saya masih belum tahu persis karena pada saat kejadian saya sedang ada di luar, memang pabrik ini sedang kejar target selama dua bulan belakangan karena kami sedang ada pesanan untuk eksport ke Jeddah," kata Sofyan kepada wartawan, Minggu (12/5/2019).

Banyaknya material mudah terbakar membuat api cepat merambat dan melahap seluruh isi bangunan dalam kurun waktu lima jam. Meski demikian, api berhasil dipadamkan setelah setelah tujuh unit mobil damkar dikerahkan ke lokasi kebakaran.

Kapolsek Megamendung AKP Asep Darajat menjelaskan terkait penyebab kebakaran, dari hasil pemeriksaan dan penyidikan sementara diduga berasal dari tungku tempat pengukusan kopi.

"Tapi kita masih selidiki karena kemungkinan juga dari korsleting listrik di gudang tersebut. Untuk korban jiwa nihil," katanya, singkat.

Sementara itu, Kordinator Unit Pemadam Kebakaran Ciawi Maulana mengatakan dalam proses pemadaman membutuhkan waktu lama karena pihaknya menghadapi sejumlah kendala. "Karena banyak bahan mudah terbakar dan lokasi yang lumayan sulit diakses jadi tim agak kesulitan, namun kami akhirnya dapat memadamkan api selama kurang lebih 5 jam," katanya.

Maulana mengaku kebakaran kali ini diduga terjadi karena over heating atau panas yang berlebih karena pabrik yang sedang kejar target produksi tersebut berjalan selama hampir 24 jam.

"Dilaporkan sebanyak 13 orang pekerja berhasil menyelamatkan diri, namun 2 orang sempat dilarikan ke rumah sakit karena terkena asap kebakaran saat hendak menyelamatkan diri. Sementara salah seorang relawan yang mencoba membantu petugas Damkar pingsan di lokasi dan harus dievakuasi," ungkapnya.

Ia menambahkan, meski tak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut. Untuk kerugian diperkirakan mencapai hingga Rp3 miliar.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3888 seconds (0.1#10.140)