Taman Bonsai Jadi Oase di Jantung Kota Depok

Kamis, 09 Mei 2019 - 12:01 WIB
Taman Bonsai Jadi Oase di Jantung Kota Depok
Taman Bonsai Jadi Oase di Jantung Kota Depok
A A A
DEPOK - Keberadaan Taman Bonsai di tengah gedung-gedung tinggi di kawasan Margonda menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Depok. Ya, taman ini menjadi alternatif tempat wisata di jantung Kota Depok.

Dibangun di lahan milik PT Pertamina, tepatnya di atas jalur pipa gas, Taman Bonsai yang berada di Jalan Margonda, Kelurahan Kemiri Muka, Kecamatan Beji ini sangat diminati masyarakat. Letaknya yang sangat stra tegis karena persis dipinggir jalan utama Kota Depok membuat taman ini mudah untuk dikunjungi. Keberadaan Taman Bonsai Depok ini merupakan inisiasi dari Komunitas Kampung Kita Depok (K3D) yang diketuai oleh Bowo.

Berawal dari rasa prihatin dengan kondisi Depok karena tingginya angka kriminalitas hingga dijuluki sebagai Kota Begal.

“Pada 2012 Depok dikenal dengan Kota Begal. Kami prihatin dengan kondisi tersebut. Tapi, juga tidak dapat berbuat apa-apa karena saat itu di lokasi ini memang menjadi permukiman kumuh. Ada sekitar 351 bangunan liar di sepanjang jalan ini,” katanya.

Banyaknya permukiman kumuh menjadi salah satu pemicu tingginya tindak kejahatan di daerah penyangga Ibu Kota ini. Hingga pada 2015 Satpol PP Pemkot Depok berhasil melakukan penertiban dan mensterilkan kawasan tersebut dari permukiman liar. Setelah steril, komunitas ini menandatangani nota kesepahaman dengan Pertamina untuk pengawasan, penataan, dan pemanfaatan lahan tersebut.
“Nah, kami berinisiatif membuat taman bonsai ini. Pertama kami tata terlebih dulu lahannya karena kami harus angkut 69 tronton sampah di sini. Perlahan kami pun me nata hingga akhirnya seperti ini,” ucap Bowo.

Ide untuk memelihara dan membibit bonsai bukan tanpa alasan. Selain untuk memberikan udara bersih kepada lingkungan sekitar, juga karena penanaman pohon secara langsung di lahan tersebut tidak bisa dilakukan mengingat di bawah tanah tertanam pipa gas.

“Ini objek vital, jadi kami pelihara dan jaga karena tidak bisa menanam langsung jadi ada ide untuk menanam meng gunakan pot yaitu dengan bonsai,” ceritanya.

Di lahan seluas 8.000 meter persegi itu kini terdapat sekitar 3.000 pohon bonsai dari berbagai jenis antara lain Cimeng, Asoka, Santiki, Fucida, dan Waru. Selain itu, ada juga bonsai Anting Putri, Lohansung, Sinensis, Sargenti, dan Fusu. Termasuk bonsai Sancang, Black Paint, Saing Simbur, Jeruk Kingkit, Asem, Legundi, Serut, Mustam, Sianci, dan masih banyak lagi.

Harga bonsai di sini cukup fantastis, bisa mencapai jutaan rupiah. Meski demikian, K3D tidak menjual pohon bonsai yang ditanamnya, melainkan hanya untuk koleksi saja. “Ya, bisa dibilang ini tempat wisata satu-satunya di kawasan Margonda. Hanya ini yang ada di Margonda. Sisanya bisa kita lihat lebih dominan bangunan dan gedung-gedung bertingkat,” katanya.

Selain beraneka ragam bonsai, taman ini juga dilengkapi sejumlah fasilitas seperti balai aspirasi budaya untuk diskusi sekaligus tempat berkumpul berbagai komunitas. “Bisa belajar tentang bonsai bagi yang hobi. Ada juga yang belajar musik seperti biola, silat, dan lainnya. Semua gratis,” tukasnya.

Bagi warga yang ingin menikmati keindahan dan keasrian Taman Bonsai, area wisata gratis ini dibuka pada pukul 07.00-22.00 WIB setiap harinya. “Ini terbuka untuk umum kok. Siapa pun bisa datang ke sini. Banyak juga kelompok arisan atau PKK yang sering berkunjung,” paparnya.

Dewan Pembina K3D Denny Romulo menuturkan, di sini juga dilakukan pembibitan. Bagi yang ingin belajar mengenai bonsai bisa datang ke sini dan belajar dengan ahlinya. “Di sini ada trainer-nya yang bisa membantu belajar tentang bonsai,” katanya.

Dari berbagai jenis bonsai yang ada di sini, kata dia, yang paling disukai masyarakat ada lah jenis Anting Putri. Usia pohon tersebut lebih dari 80 tahun. Meski ada ribuan, namun bonsai yang ada di sini tidak diperjualbelikan, melainkan hanya untuk kebutuhan pameran baik di Nusantara maupun luar negeri.

“Kalaupun kami jual, hanya sebatas bibit yang harganya Rp100.000- 500.000. Kami ambil bibit yang berkualitas tinggi biasanya dari luar Depok sekitar Puncak, Bogor. Di sini juga ada lima orang yang bertugas merawat bonsaibon sai ini agar tidak sampai mati,” tambahnya.

Dengan kehadiran Taman Bonsai ini, Denny berharap dapat menciptakan paru-paru kota untuk Depok. Sekaligus menjadi taman terbuka hijau (RTH). “Kami di sini hobinya memperindah Kota Depok, jadi dibentuk K3D dengan tagline Hijau Kotaku, Lestari Budayaku,” katanya. (R Ratna Purnama)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4140 seconds (0.1#10.140)