Ingin Nonton Tawuran, Bocah di Depok Tewas Dikeroyok 8 Remaja

Jum'at, 03 Mei 2019 - 21:31 WIB
Ingin Nonton Tawuran, Bocah di Depok Tewas Dikeroyok 8 Remaja
Ingin Nonton Tawuran, Bocah di Depok Tewas Dikeroyok 8 Remaja
A A A
DEPOK - Polresta Depok mengamankan delapan orang pelaku pengeroyokan terhadap seorang bocah, RAS (13). RAS dikeroyok menggunakan senjata tajam hingga meninggal dunia pada Rabu, 1 Mei 2019 lalu.

Pengeroyokan itu terjadi di Jalan Proklamasi, Abadijaya Sukmajaya, Depok. Kedelapan orang yang diamankan masih berusia di bawah umur, yakni rata-rata berumur 15-17 tahun.

"Kami amankan mereka tanpa perlawanan di wilayah Sukmajaya, Depok," ujar Kasubbag Humas Polresta Depok AKP Firdaus, kepada wartawan, Jumat (3/5/2019).

Ia menceritakan, peristiwa pengeroyokan ini terjadi ketika polisi menerima informasi adanya tawuran pada Rabu (1/5). Satu orang dikabarkan tewas dalam kondisi luka-luka di bagian perut dan punggung, akibat bacokan senjata tajam.

Setelah dilakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan saksi, polisi langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku. "Awalnya kami amankan 15 orang. Setelah dilakukan interogasi mengerucut menjadi delapan pelaku," tukasnya.

Kepada polisi kedelapan remaja mengakui telah merencanakan aksi tawuran dengan kampung sebelah. "Mereka sudah janjian malam itu untuk tawuran. Senjata tajam juga sudah disiapkan," katanya.

Korban yang saat itu tengah berada di warung kopi penasaran dan berusaha mendekati lokasi terjadinya tawuran. Para pelaku yang melihat korban, menyangka adalah musuh mereka.

"Korban tidak saling kenal para pelaku dan bukan warga sekitar lokasi kejadian, dia hanya ngopi saja di warung. Saat liat ada yang tawuran dia mendekati ingin tahu," ucapnya.

Selanjutnya, sekelompok remaja yang salah sangka itu langsung memburu RAS dan membacok tubuh korban dengan menggunakan celurit hingga meregang nyawa.

"Korban saat itu tidak bisa melawan kalah jumlah. Belum sempat dibawa ke rumah sakit, korban sudah meninggal dunia," paparnya.

Celurit yang mereka gunakan untuk tawuran buatan sendiri. Hal itu terbukti ketika petugas melakukan penangkapan di salah satu rumah pelaku ada beberapa potong plat yang diduga merupakan bahan baku untuk membuat senjata tajam.

"Ada enam celurit yang kita sita dari rumah pelaku. Jadi senjata dibuat sendiri, bukan beli. Ukurannya juga cukup besar. Kelihatannya sering juga mereka melakukan aksi tawuran," pungkasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5226 seconds (0.1#10.140)