Dirut KCI Sebut Operasional DDT Jatinegara-Cakung Belum Signifikan Bagi KRL

Kamis, 11 April 2019 - 17:33 WIB
Dirut KCI Sebut Operasional DDT Jatinegara-Cakung Belum Signifikan Bagi KRL
Dirut KCI Sebut Operasional DDT Jatinegara-Cakung Belum Signifikan Bagi KRL
A A A
JAKARTA - Meskipun pengoperasian Double Double Track (DDT) Cakung-Jatinegara dinilai akan memangkas headtime commuter line. Namun secara keseluruhan, pengoperasian DDT belum berdampak signifikan bagi Commuter Line.

Kondisi ini disebab, operasi yang masih pendek dan pembangunan stasiun manggarai yang penuh sesak. Meskipun pada akhirnya dipaksakan untuk menambah jumlah perjalanan, KCI takut antrean mengular akan terjadi di sejumlah lintas KRL.

Hal itu diungkapkan Dirut KCI, Wiwik Wijayanti saat menanggapi operasional DDT sepanjang 9,5 kilometer ruas Cakung - Jatinegara. Ia mengatakan di ruas itu, Commuter Line dan KA Jarak Jauh saling berhimpitan. (Baca Juga: Uji Coba Double Double Track Akan Memperpendek Jarak Watu Commuter Line)

“Tidak ada dampak signifikan bagi KRL. Paling sekedar mempercepat headtime. Tapi itupun akan tertahan di Jatinegara,” kata Wiwik kepada wartawan, Kamis (11/4/2019).

Pembangunan Stasiun Manggarai masih berlangsung sehingga lalu lintas yang kian padat di ruas itu mengharuskan dua lajur Commuter Line, yakni Bekasi dan Bogor saling bergantian. Kondisi kemudian diperburuk dengan keberadaan KA Bandara dan KA Jarak Jauh yang melintas di kawasan itu.

Meski demikian Wiwik mengatakan selain akan terbantu soal headtime, pihaknya juga akan diperbantukan dengan memperlancar ruas Cipinang-Jatinegara. Di ruas itu, sejumlah kereta seperti KA Jarak Jauh maupun Commuter Line kerap tertahan sebelum masuk stasiun Jatinegara. Bila tertahan, waktu pun mencapai beberapa menit. (Baca Juga: Menhub: Penyebab KRL Sering Gangguan karena Peralatan Sudah Tua)

Kini dengan adanya DDT di ruas itu, kereta kereta yang biasa tertahan bisa langsung masuk ke stasiun Jatinegara. Perjalanan yang sebelumnya tertahan tidak akan terlihat. “Paling yang paling berpengaruh kereta yang biasa tertahan masuk jatinegara, kemungkinan akan berkurang atau hilang,” tuturnya
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4355 seconds (0.1#10.140)