PT MRT Tetap Berlakukan Tarif Rp1.000 per Km Meski Dianggap Belum Sah

Kamis, 28 Maret 2019 - 19:32 WIB
PT MRT Tetap Berlakukan Tarif Rp1.000 per Km Meski Dianggap Belum Sah
PT MRT Tetap Berlakukan Tarif Rp1.000 per Km Meski Dianggap Belum Sah
A A A
JAKARTA - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta akan tetap memberlakukan tarif yang sudah disepakati Gubernur DKI Anies Baswedan dengan Ketua DPRD Prasetyo Edi Marsudi, kendati mendapat penolakan dari sejumlah anggota Dewan. MRT optimistis tarif sebesar Rp1.000 per kilometer mampu melebihi target jumlah penumpang yang ditetapkan sebanyak 65.000 per hari.

Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta, Muhamad Kamaluddin, mengatakan, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan agar kartu jelajah bisa didapatkan masyarakat sebelum 1 April. Khususnya kartu single trip dengan tarif Rp1.000 per kilometer. Menurut dia, tarif tersebut sudah final, hanya tinggal dituangkan dalam bentuk Peraturan Gubernur (Pergub) yang bakal diterbitkan dalam waktu dekat. (Baca juga: Tarif MRT Ditolak, DPRD Sebut Pertemuan Anies dan Prasetyo Tidak Sah)

"Tarif sudah final. Enggak ada evaluasi lagi untuk ini. Yang ada evaluasi itu untuk subsidinya. kami berharap penumpang atau calon penumpang bisa mendapat tiketnya lebih awal sebelum 1 April. Tapi nanti kami akan umumkan kapannya. Sebagai alternatif juga, untuk lima kartu perbankan saya konfirmasi memang sudah bisa digunakan mulai 1 April," ujar Kamaludin di kawasan Dukuh Atas, Kamis (28/3/2019). (Baca juga: Dituding Tentukan Sepihak, Anies Angkat Bicara Soal Tarif MRT)

Kamaludin menyebutkan, besaran tarif tersebut pada dasarnya sudah melalui studi, kajian independen, dan cukup proporsional yang bisa mengestimasi penumpang sesuai target sebanyak 65.000 per hari pada tahun pertama. Bahkan, kata dia, Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) telah mereviewnya. (Baca juga: Anies dan Ketua DPRD Sepakati Tarif MRT dan LRT Rp1.000 per Km)

Untuk itu, Kamal optimistis apabila PT MRT bisa mencapai dan bahkan melebihi target meski tarif Rp1.000. Apalagi berdasarkan hasil uji coba sebelumnya dan setelah operasional jumlah passanger sudah mencapai 71 ribu penumpang per hari. Dia mengklaim setiap harinya terlihat ada peningkatan sejak Minggu, Senin, sampai dengan hari ini.

"Rata-rata kemarin 71 ribu ya, mungkin sekarang sudah lebih tinggi lagi dari 71 ribu. Jadi kami tetap optimistis bisa melebihi target (penumpang)," ucapnnya. (Baca juga: Daftar Harga Tiket MRT Antarstasiun: Terdekat Rp3.000, Terjauh Rp14.000)

Untuk mencapai dan mempertahankan jumlah penumpang tersebut, lanjut Kamal, akan dibarengi dengan integrasi Transjakarta dan moda lainnya, termasuk angkutan online dan park and ride.

"Kami akan tingkatkan terus. Intinya untuk awal yang diprioritaskan spacenya dulu. Kemudian tarif parkir kan sudah terjangkau, lalu prosesnya kan sudah ada. Untuk kualitas akan kami ditingkatkan, bertahap. Sekarang fokus kami pada sisi operasional berjalan dengan aman lancar. Untuk fasilitas pendukungnya akan terus dikembangkan terus supaya lebih layak jadi tempat parkir," pungkasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2850 seconds (0.1#10.140)