Jalan Tol Diperkirakan Bakal Menjadi Pilihan Favorit

Jum'at, 22 Maret 2019 - 06:18 WIB
Jalan Tol Diperkirakan Bakal Menjadi Pilihan Favorit
Jalan Tol Diperkirakan Bakal Menjadi Pilihan Favorit
A A A
JAKARTA - Meski musim mudik liburan Lebaran masih sekitar dua bulan lagi, sejumlah persiapan telah dilakukan pemerintah untuk memberikan kenyamanan bagi para pemudik. Berbagai infrastruktur transportasi pun dibangun. Jalan tol, pelabuhan hingga penambahan kapasitas bandara udara kini bersiap melayani pemudik.

Tahun ini jalan tol diperkirakan bakal menjadi pilihan favorit para pemudik. Hal ini karena sepanjang pulau Jawa kini terhubung dengan jalan bebas hambatan, mulai dari Merak di Banten hingga Probolinggo di Jawa Timur. Keberadaan infrastruktur ini akan memangkas waktu tempuh yang cukup signifikan.

Kendati demikian para pemudik nantinya diharapkan tidak hanya mengandalkan jalan tol. Pemudik diimbau memanfaatkan jalur arteri biasa, terutama untuk mengambil kesempatan beristirahat. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi mengatakan, pada mudik Lebaran tahun ini pihaknya akan mengantisipasi titik kemacetan di jalur keluar jalan tol trans-Jawa.

Kemenhub akan mengerahkan jajarannya untuk mengantisipasi kemacetan pada jalur keluar jalan tol trans-Jawa. Untuk menghindari kepadatan di lokasi-lokasi istirahat atau rest area di jalan tol, Kemenhub juga mengimbau pengguna angkutan pribadi agar tidak singgah berlama-lama di sepanjang rest area.

“Di sepanjang jalan arteri itu banyak warung makan. Setelah beristirahat, pengguna tol bahkan bisa masuk kembali ke jalur tol. Jadi cara ini akan lebih efektif daripada memanfaatkan rest area sepanjang trans-Jawa yang bisa berefek terjadinya penumpukan kendaraan,” kata Budi saat konferensi pers persiapan mudik Lebaran 2019 di Jakarta kemarin.

Pada kesempatan tersebut Budi memperkirakan jumlah pemudik melalui jalur darat tahun ini akan mencapai 9,09 juta orang, naik tipis dari tahun 2018 yang sebanyak 8,91 juta orang. Kemenhub memperkirakan, moda angkutan darat seperti bus dan kereta api akan menjadi favorit pemudik tahun ini. Prediksi tersebut mengacu pada masih tingginya tarif tiket pesawat. Di sisi lain tersambungnya jalur trans-Jawa juga menjadi daya tarik tersendiri.

Khusus penumpang angkutan bus, Kemenhub memperkirakan akan terjadi kenaikan 1–2% dari sebelumnya 4,5 juta orang menjadi 4,65 juta pada tahun ini. Untuk melayani pemudik, Kemenhub mendata jumlah armada bus yang siap sebanyak 50.317 unit dan kapal roro sebanyak 221 unit. Budi menambahkan, mengenai jalur tol Cikampek yang biasanya padat pemudik, pihaknya akan terus memastikan jalur tol baru Jakarta–Cikampek Elevated apakah bisa digunakan secara fungsional atau belum.

“Saya belum konfirmasi terakhir dari Jasa Marga soal ini. Kalau optimistis bisa diselesaikan dan operasi tentu akan banyak sosialisasi yang lebih awal kita sampaikan kepada masyarakat,” ujarnya. Menurutnya, sosialisasi operasional tol layang Cikampek penting dalam upaya melakukan rekayasa lalu lintas.

“Dengan sosialisasi dilakukan lebih awal, kita bisa melakukan rekayasa lalu lintas di sepanjang jalan arteri. Misalnya melakukan sistem contraflow, menghindari pasar tumpah, dan sebagainya,” ungkapnya. Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemenhub Rosita Sinaga memperkirakan, puncak mudik Lebaran akan jatuh pada H-4 dan H-3 Lebaran. “Kita prediksi di awal Juni atau sebelumnya sudah mudik. Sebab hari Lebaran jatuh pada tanggal 5 dan 6 Juni 2019,” ujarnya.

Sementara itu Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Nur Isnin mengatakan, pihaknya hanya akan mengantisipasi kemungkinan adanya penerbangan tambahan (flight approval) mengantisipasi melonjaknya jumlah penumpang udara tahun ini. “Kita belum tahu apakah melonjaknya akan lebih besar dibanding tahun lalu, namun tetap kita antisipasi dengan melayani tambahan penerbangan bagi sejumlah maskapai. Yang jelas kita stand by,” sebutnya.

Dia menambahkan pada masa mudik tahun ini jumlah penumpang diprediksi tumbuh. Namun pertumbuhan tersebut masih lebih bila dibandingkan dengan pertumbuhan penumpang udara tahun lalu. “Tren di penerbangan akan sedikit menurun untuk domestik dan internasional. Biasanya rata-rata naik 7%, namun tahun ini naiknya hanya 3,17%,” ucapnya.

Sementara itu untuk transportasi laut, Dirjen Perhubungan Laut R Agus Purnomo sebelumnya mengatakan, jumlah penumpang mudik Lebaran yang memanfaatkan angkutan laut 2019 diprediksi meningkat sebanyak 4,8% atau lebih tinggi dibanding dengan 2018 yang berjumlah 1.830.289 orang.

Dia pun menginstruksikan jajarannya untuk melakukan inspeksi kelaiklautan kapal penumpang. “Ini penting untuk memastikan kapal dalam kondisi laik melaut,” sebutnya belum lama ini. Sementara itu penumpang pesawat saat mudik tahun ini diperkirakan turun daripada tahun sebelumnya. Hal ini karena kecenderungan minat masyarakat untuk mencoba infrastruktur darat.

"Tren sedikit turun, penerbangan domestik dan internasional biasanya rata-rata naik 7%, ini naiknya sedikit sekitar 3,17%," kata Nur Isnin. Sementara itu, lanjut dia, untuk penerbangan domestik peningkatannya diperkirakan hanya 2,38%. Untuk persiapan Lebaran tahun ini, pesawat yang dioperasikan sebanyak 547 unit oleh 12 maskapai.

Perinciannya, Garuda Indonesia 140 unit, Lion Air 111 unit, Wings Air 64 unit, Batik Air 58 unit, Citilink 53 unit, Sriwijaya Air dua unit, Susi Air 25 unit, AirAsia 26 unit, Nam Air 16 unit, Trigana Air 9 unit, Transnusa 6 unit dan Xpress Air 4 unit.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5638 seconds (0.1#10.140)