Mulai 1 April, Sentul City Terapkan Sistem Pengangkutan Sampah Terpilah

Kamis, 21 Februari 2019 - 12:06 WIB
Mulai 1 April, Sentul City Terapkan Sistem Pengangkutan Sampah Terpilah
Mulai 1 April, Sentul City Terapkan Sistem Pengangkutan Sampah Terpilah
A A A
JAKARTA - Untuk mendukung program Indonesia Bebas Sampah 2025, PT Sentul City Tbk (SC) akan menerapan Sistem Pengangkutan Sampah dengan Metode Terpilah mulai 1 April 2019. Sentul City sendiri sudah bergerak dengan program SC Sero Waste 2020 ini dengan melibatkan warga untuk andil dalam program Indonesia Bebas Sampah 2025 dari sekarang.

“Kita luncurkan program menuju SC Zero Waste 2020 di Hari Peduli Sampah Nasional tanggal 21 Februari 2019,” kata Head Corporate Communication PT Sentul City Tbk Alfian Mujani melalui siaran persnya, Kamis (21/9/2019).

Program ini, kata Alfian, merupakan salah satu kepedulian SC terhadap kondisi global persampahan. Indonesia sendiri merupakan negara urutan kedua di dunia penyumbang sampah ke laut.

"Sampah menumpuk di laut terjadi lantaran masyarakat tidak tertib dalam mengelola sampah di mana salah satu bentuknya adalah membuang sampah tidak pada tempatnya," ujarnya.

Alfian menerangkan, program ini bertujuan untuk mengajak seluruh warga SC dan tenant komersial yang ada di SC, untuk berkontribusi melakukan pengurangan dan penanganan sampah langsung dari sumber sampah, memilah sampah dan membuang secara terpilah. “Sedangkan pengelolaan selanjutnya menjadi tanggung jawab kawasan,” paparnya.

Program SC menuju Zero Waste 2020 ini, kata Alfian, juga bersinergi dengan Pemerintah Kecamatan Babakan Madang dan sembilan desa untuk berpartisipasi mendukung dan berperan serta dalam program Indonesia Bebas Sampah 2025.

Keuntungan yang ditawarkan kepada desa sekitar dari program ini adalah nara sumber/trainer sistem kelola sampah skala desa, jaminan pasar untuk bank sampah desa, keterlibatan dalam sirkular ekonomi dan penyerapan tenaga kerja di TPS3R (pemulung, tenaga pengangkut, tenaga pengolah).

“Saat ini kunjungan kepada empat kepala desa bersama tim pendamping desa dari kecamatan Babakan Madang telah dilakukan untuk melakukan pemetaan masalah dan merumuskan solusi untuk desa,” ujarnya.

Impian dari program ini, kata Alfian seluruh warga dan tenant di Sentul City, yang saat ini mencapai kurang lebih 6.000-an rumah, beserta seluruh penduduk 9 desa sekitar di kecamatan Babakan Madang dapat melakukan pemilahan sampah langsung dari sumbernya.

“Kita harapkan ini menjadi trigger bagi kawasan lain di Kabupaten Bogor, untuk ikut peduli, patuh dan berkontribusi dalam permasalahan sampah,” paparnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4378 seconds (0.1#10.140)