Ia mengatakan, dari dua kader PKS itu yang direkomendasikannya masing-masing hanya memiliki satu catatan. Namun, Ubedillah tak menyebut kelemahan yang dimiliki oleh keduanya itu. "Jangan salah itu catatannya paling hanya satu," ujar Ubedillah saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (13/2/2019).
Ia menambahkan, catatan yang diberikan kepada kedua kandidat itu, juga bukan mengenai persoalan yang rumit karena hal ini mengarah pada masalah-masalah yang mudah dicerna.
Baca Juga:
Meskipun begitu, Ubedillah tak menampik apabila mengacu kepada tujuh keriteria yang disepakati partai pengusung untuk menentukan calon Wagub. Maka dari tiga kandidat tersebut tidak ada yang mendapat nilai sempurna.
Adapun tujuh kriteria yang ditetapkan tim panelis dalam Facus Group Discussion (FGD) untuk meloloskan dua dari tiga kandidat yakni integritas, pengetahuan dan pemahaman terhadap RPJMD, rekam jejak, relasi dengan DPRD, kecocokan dengan Gubernur, memiliki akseptabilitas publik, dan mampu merepresentasikan partai pengusung.
"Setelah kita kumpulkan hasilnya tentu tidak ada manusia yang sempurna bahkan semua orang pun tidak ada yang akan bisa memenuhi 100 persen standar untuk seorang pemimpin di Jakarta, karena kita sadar tidak semua manusia itu sempurna maka kita cari yang kelemahannya sedikit," ungkapnya.
Diketahui, Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Syarif mengatakan, masih terdapat banyak catatan yang perlu dilakukan pendalaman dari partai pengusung baik PKS dan Gerindra terkait dua nama cawagub yang muncul.
"Fatsun politik kita adalah pimpinan partai ketemu dulu, rembukan, membaca, meneliti dengan baik, hasil rekomendasi tim panelis," kata Syarif.
(ysw)