Penghuni Kontrakan di Pondok Aren Ditemukan Membusuk di Kamarnya

Senin, 28 Januari 2019 - 08:31 WIB
Penghuni Kontrakan di Pondok Aren Ditemukan Membusuk di Kamarnya
Penghuni Kontrakan di Pondok Aren Ditemukan Membusuk di Kamarnya
A A A
TANGERANG SELATAN - Bau menyengat tercium kuat dari salah satu kamar kontrakan di Kampung Poncol, RT11 RW01, Pondok Betung, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel). Sontak warga sekitar heboh dan ramai mencari tahu dari mana sumber aroma busuk itu.

Kamar kontrakan yang menebar bau busuk itu ditinggali oleh Baskoro Setu (68). Dia diketahui, menempati kamar tersebut seorang diri. Sejak beberapa hari terakhir, rutinitasnya memang tak terlihat oleh para tetangga.

Misteri sumber bau busuk pun akhirnya terkuak pada Minggu 27 Januari 2019 sore. Hal itu bermula saat seseorang datang menanyakan keberadaan Baskoro kepada tetangga sebelah kontrakan bernama Febri Dwi Rizki (20).

Seseorang yang mengaku teman Baskoro itu mengatakan, jika sudah mengetuk berulang kali pintu kamar kontrakannya yang dalam posisi terkunci. Karena curiga, Febri pun mencoba menghubungi melalui sambungan telfon. Namun tak ada jawaban apapun dari Baskoro.

"Ditelpon beberapa kali, tidak ada jawaban. Lalu dicek ke depan rumah kontrakan korban, dan ternyata bau busuk semakin menyengat, banyak juga lalat hijau di jendela kontrakan," jelas AKP Alexander Yurikho Hadi, Kasatreskrim Polres Tangsel, Senin (28/1/2019).

Karena curiga terjadi sesuatu, lantas Febri memberanikan diri mencongkel jendela kontrakan Baskoro. Setelah berhasil, dia pun melongok ke dalam. Disana terlihat sesosok jasad membusuk terbaring di lantai dalam posisi tak bergerak. "Saksi ini kemudian melapor ke Ketua RT dan pemilik kontrakan," imbuh Alex.

Tak beberapa lama, petugas kepolisian tiba di lokasi. Petugas memeriksa seisi ruang kamar kontrakan tersebut. Tak ada kekerasan dari tubuhnya, bahkan sejumlah barang berharga lain seperti Handpone, dompet , televisi, tak ada yang hilang.

"Di lokasi, sementara tidak ditemukan adanya tanda-tanda pengerusakan maupun kekerasan terhadap korban. Tidak ada juga obat-obatan," ungkapnya.

Petugas kepolisian sendiri belum mau menduga-duga ihwal kematian korban. Jenazahnya lantas dikirim ke RSU, namun pihak keluarga menolak jika jenazah akan diautopsi.

"Pihak keluarga sudah menandatangani pernyataan tidak dilakukan autopsi. Diduga korban sudah meninggal antara 2 hingga 3 hari lalu," tukas Alex.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5573 seconds (0.1#10.140)