Depo MRT Dipastikan Dibangun di Stadion Markas Persija

Kamis, 03 Januari 2019 - 21:02 WIB
Depo MRT Dipastikan Dibangun di Stadion Markas Persija
Depo MRT Dipastikan Dibangun di Stadion Markas Persija
A A A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta pastikan kehadiran Depo Mass Rapid Transit (MRT) Fase II di kawasan Stadion BMW, Sunter, Jakarta Utara. Tujuanya untuk mengangkut penonton sepak bola maupun kegiatan lain di lapangan tersebut.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan, koridor MRT Fase II tahap pertama dibangun dari Bundaran HI-Kota Tua. Kemudian setelah itu dirancang untuk bisa terus ke arah Lapangan BMW dan Ancol. Sehingga, ketika stadion Lapangan BMW dibangun, masyarakat yang akan berkegiatan di kawasan stadion bisa menjangkau tanpa menggunakan kendaraan pribadi.

Bayangkan, kata Anies, apabila stadion menampung 70 ribu orang itu menggunakan kendaraan pribadi, kemacetan tidak mungkin bisa dihindarkan. Untuk itu, harus menggunakan MRT yang sekali mengangkut bisa ribuan orang.

"Dekat stadion itu nanti akan ada stasiun kereta api dan Stasiun MRT, dua itu. Tujuannya ya untuk memfasilitasi orang-orang yang berkegiatan di stadion," ujar Anies seusai mendatangi Taman Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (3/1/2018).

Anies menjelaskan, lahan Kampung Bandan yang rencana awal dijadikan Depo MRT Fase II, ternyata masih sengketa. Namun dia tidak menjelaskan sengketa yang dimaksud mengingat itu merupakan lahan PT Kereta Api Indonesia (KAI). "Ya sengketa itu urusan PT KAI. Jadi kami alihkan ke lapangan BMW," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT MRT, William Syahbandar, menuturkan, proyek jalur MRT Fase II dimulai paling lambat pekan ketiga Januari 2019. Pengerjaan dimulai dengan pembangunan gardu listrik yang berlokasi di seberang gedung Kementrian Perhubungan, Jakarta Pusat.

Gardu listrik tersebut merupakan gardu pertama yang dibangun di kedalaman 20 meter di bawah tanah untuk Fase II rute Bundaran HI-Stadion BMW.

Paket lelang proyek tersebut dinamai CP 200, yang menjadi satu-satunya pekerjaan yang sepenuhnya digarap perusahaan lokal. Situs Jakartamrt.co.id mengumumkan bahwa pemenang lelang pekerjaan senilai Rp22,3 miliar itu adalah PT Trocon Indah Perkasa, dengan nilai penawaran Rp21,7 miliar.

"Pembuatan gardu listrik adalah satu dari tujuh paket yang dilelang dalam penggarapan MRT Fase II. Seluruh lelang ditargetkan rampung pada 2020," ucapnya.

Koridor MRT Fase II itu direncanakan dari Bundaran HI-Kampung Bandan dan loan agreement atau pinjaman dana Rp25 triliun dari Japan International Cooperation Agency (JICA) yang sudah ditandatangani. Penandatanganan tersebut, kata William, menjadi bagian penting dalam tahap pembangunan.

Apabila Depo Kampung Bandan bisa resmi diputuskan ke BMW saat ini maka pihaknya harus membuat feasibility study (FS) kembali. Dia memastikan perubahan rute ke BMW tidak akan merubah target penyelesaian pembangunan, yakni pada 2024.

"Kami akan segera mengerjakan FS. Mumpung konsultan kita, desain kita lagi bekerja, ya sekarang saja kita siapkan, supaya kita bisa membelokkan," tegasnya.

Sementara itu, anggota Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) bidang perkeretaapian, Aditya Dwilaksana, meminta Pemprov DKI mempertahankan Depo Kampung Bandan yang jelas sudah ada kajian studinya.

Hal itu hanya perlu musyawarah yang saling menguntungkan, mengingat PT KAI merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mempunyai prioritas bisnis. "Tidak mungkin PT KAI menyerahkan begitu saja. PT MRT juga BUMD yang prioritasnya bisnis. Tinggal kerja samanya saja dibuat saling menguntungkan," pungkasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1112 seconds (0.1#10.140)