Dapat Pinjaman Rp25 Triliun, MRT Jakarta Selatan-Utara Berlanjut

Rabu, 31 Oktober 2018 - 07:06 WIB
Dapat Pinjaman Rp25 Triliun, MRT Jakarta Selatan-Utara Berlanjut
Dapat Pinjaman Rp25 Triliun, MRT Jakarta Selatan-Utara Berlanjut
A A A
JAKARTA - Proyek Mass Rapid Transit (MRT) Selatan-Utara berlanjut. Dana pinjaman pembangunan MRT Fase II Rp25 triliun dari JICA (Japan International Cooperation Agency) sudah didapatkan.

Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim mengatakan, MRT Jakarta telah mendapatkan komitmen pendanaan pekerjaan kontruksi MRT Jakarta fase II melalui penandatanganan Exchange of Notes (EN) pada 24 Oktober lalu sebesar Rp25 triliun. Menurutnya, tahapan pertama pembangunan MRT fase II yang direncanakan pada Desember 2018 mundur hingga pertengahan Januari 2019 lantaran perusahaan pemenang lelang gagal memenuhi permintaan MRT Jakarta.

Dimana, peralatan yang dipakai masih dipinjamkan di negara lain. "Kami akan kembali melakukan tender untuk pembangunan gardu listrik tersebut. Pada proyek tersebut MRT Jakarta akan menggunakan tenaga kontraktor lokal. untuk tahap lain akan menggunakan kontraktor Jepang sebagai kontraktor utama," kata Silvi di Jakarta pada Selasa, 30 Oktober 2018 kemarin.

Silvi menjelaskan, ada enam paket pengerjaan fase II yang akan dilakukan oleh kontraktor Jepang mengingat dana pembangunan MRT fase II menggunakan dana pinjaman dari Jepang. Di antaranya yaitu, CP 201, CP 203, CP 204 hingga CP 206.

Pengerjaan paket tersebut akan dilakukan secara bertahap. Setiap tiga bulan akan dilakukan tender untuk 3 paket konstruksi sipil, 1 paket sistem rel, dan 1 paket untuk 14 kereta. Dia berharap seluruh pengerjaan dapat berjalan penuh pada pertengahan 2020 dan selesai 2024.

Untuk pengerjaan konstruksi fase II, lanjut Silvi akan dilakukan seluruhnya dibawah tanah dengan tantangan yang cukup tinggi. Misalnya saja saat melintasi kawasan kota tua yang banyak gedung sejarah serta aliran sungai.
"Itu alasan kenapa biaya lebih besar dibanding Fase I yang hanya sekitar Rp14,2 triliun," ungkapnya.

Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Syahbandar menuturkan, progres kontruksi MRT fase I (Lebak Bulus-Bundaran HI) sudah mencapai 97,08%. Sejauh ini, progres kontruksi terus bergerak dan semoga timeline empat bulan menuju operasional. Dia berharap tujuh rangkain kereta yang kini dalam proses segera datang ke Jakarta.

Pada 12 November nanti, lanjut William, uji coba operasi sistem perkeretaapian secara integrasi oleh kontraktor. Kemudian, pada 8 Desember, mulai uji coba kereta ke 2-16 di jalur utama dan akhir Desember partial trial run.

"Pada 15 Februari mulai ujicoba operasi sistem perkretaapian oleh MRT Jakarta (full trial run) dan pertengahan maret mulai operasional komersil MRT Jakarta," ujarnya.

Selain itu, lanjut William, pihaknya dengan Badan Ekonomi Kreatif (berkraf) juga telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) pengembangan produk dan jasa ekonomi kreatif serta perjanjian kerja sama kurasi sebagai upaya awal PT MRT Jakarta untuk dapat mempromosikan produk dan jasa kreatif dengan memberikan ruang di tiga stasiun MRT Jakarta, yakni Stasiun sinsingamangaraj, Stasiun Hj. Nawi dan Blok A sebagai kesempatan bagi pelaku usaha di industri kreatif untuk mengambil bagian dalam sejarah.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5782 seconds (0.1#10.140)