Psikolog Pertanyakan Kematian Bocah di Dalam Mobil

Minggu, 21 Oktober 2018 - 23:20 WIB
Psikolog Pertanyakan Kematian Bocah di Dalam Mobil
Psikolog Pertanyakan Kematian Bocah di Dalam Mobil
A A A
JAKARTA - Psikolog Universitas Pancasila (UP) Aully Grashinta mengatakan, anak di bawah umur terutama balita memang memerlukan pengawasan ketat orang tua. Orang tua tidak bisa lengah sedikitpun terhadap anak-anak. Terutama yang terkait dengan hal-hal dapat membahayakan seperti mobil, motor, alat elektronik, benda tajam, saat berada di kolam renang atau tempat bermain.

"Semuanya membutuhkan pengawasan dari orang dewasa. Balita sangat perlu diawasi karena dia masih sangat kecil dan belum tahu apa-apa," katanya di Jakarta, Minggu (21/10/2018).

Menurut dia, sedikit janggal jika mobil dalam keadaan tidak hidup bisa sampai menyebabkan anak meninggal. Karena, hal itu tentunya butuh waktu yang lama karena mobil bukan tempat hampa udara.

"Jadi perlu dipertanyakan apa yang menyebabkan kematian anak. Lagipula jika anak hilang dalam beberapa lama tentunya orang dewasa seharusnya mencari kemana anaknya," kata Aully Grashinta.

Dia menjelaskan, jika mobil dalam keadaan mati, meski terjebak butuh waktu lama untuk seseorang meninggal tanpa ada unsur lain. Namun jika mobil dalam keadaan hidup, AC juga hidup, memang dapat menimbulkan racun yang seringkali menyebabkan kematian. Dia mempertanyakan mengapa anak yang hilang lebih dari semalam tidak dicari. Apalagi ruang lingkup apartemen itu terbatas.

"Artinya ya si anak hanya bermain di lingkup itu saja. Dan mengapa anak hilang lebih dari semalam tidak dicari," pungkasnya. (Baca Juga: Terjebak Dalam Mobil, Raja Tewas Kehabisan Oksigen
Walaupun tida mengetahui pasti kondisi Apartement Pluit Sea View, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara. Namun yang diketahuinya, sebagian besar apartemen ada pemisahan antara area parkir dengan gedung apartemen.

"Sehingga timbul keanehan lagi jika anak bisa sampai ke area parkir yang mungkin berjarak dengan area perumahan atau permainan anak," paparnya.

Menurut dia, kalau melihat kronologisnya sebenarnya agak aneh karena anak hilang satu malam namun orang tua tidak mencari atau merasa kehilangan. Ini menandakan lemahnya pengawasan orang tua pada anak berusia 3 tahun itu. Kalau kehilangan tentunya akan mencari ke semua tempat, termasuk menggunakan mobil untuk mencari anak tersebut. Selain itu biasanya area parkir di apartemen tidak langsung ada di depan seperti di perumahan biasa, maka agak aneh jika anak bisa menjangkau mobilnya tanpa diketahui orangtua.

"Jelas pengawasan orang tua patut dipertanyakan. Pengawasan anak bukan menjadi tanggungjawab orang lain seperti pihak keamanan gedung melainkan tanggungjawab sepenuhnya dari orang tua," katanya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4260 seconds (0.1#10.140)