Peduli Lingkungan, WIKA Tanam Pohon Langka Endemik di Wikasatrian Bogor

Rabu, 13 Maret 2024 - 21:01 WIB
loading...
Peduli Lingkungan, WIKA Tanam Pohon Langka Endemik di Wikasatrian Bogor
WIKA serentak menanam 6.400 pohon di berbagai lokasi proyek dan operasional perusahaan di seluruh Indonesia termasuk menanam 64 pohon langka endemik nusantara di hutan Wikasatrian, Kabupaten Bogor. Foto: Dok SINDOnews
A A A
BOGOR - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) secara serentak menanam 6.400 pohon di berbagai lokasi proyek dan operasional perusahaan di seluruh Indonesia. WIKA juga menanam 64 pohon langka endemik nusantara di area hutan Wikasatrian, Kabupaten Bogor sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan.

Kegiatan ini dalam rangka HUT ke-64 WIKA. Direktur Human Capital dan Manajemen PT WIKA Tbk Hadjar Seti Adji mengatakan, sebanyak 64 pohon langka yang ditanam ini terdiri dari 29 spesies.



“Kami bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) karena pohon-pohonnya dari BRIN juga di area yang bernama Purisatrian,” ujar Hadjar usai penanaman pohon di Megamendung, Kabupaten Bogor, belum lama ini.

WIKA telah bekerja sama dengan BRIN selama setahun ini untuk melakukan riset di hutan Wikasatrian. Riset ini dilakukan untuk budi daya hayati atau keragaman flora fauna yang ada di hutan tersebut.

“Sebetulnya hutan Wikasatrian ini dianggap sebagai hutan yang strategis dalam menjaga kelestarian sumber daya hayati dan sudah dilakukan penelitian oleh BRIN sejak setahun ini,” kata Hadjar.

Penanaman ini dilakukan di area Purisatrian yang merupakan hutan baru seluas 4 hektare, sedangkan area Wikasatrian memiliki luas 10 hektare.

Pihaknya berkomitmen dalam kepedulian lingkungan dan melestarikan hutan. Dia berharap perusahaan serupa terinspirasi dari apa yang dilakukan WIKA.

“Hutan ini adalah hutan alami di mana terjadi mata rantai utuh. Jadi kami tidak mengintervensi apa pun, betul-betul prosesnya dari flora dan faunanya sudah saling menutup satu sama lain,” ucapnya.

WIKA fokus dan konsentrasi terhadap pengembangan hutan untuk dilestarikan bukan untuk produksi. Sebagai contoh, learning center di Wikasatrian hanya seluas 3.500 persegi yang berdiri di atas hutan seluas 10 hektare.

Peneliti Pusat Riset Ekologi dan Etnobotani BRIN Kusuma Dewi Sri Yulita mengatakan pohon-pohon endemik yang ditanam ini langka dan sudah sulit dicari. Salah satunya yakni Hopea Bilitonensis PS Ashto atau Pelepak yang berasal dari Bangka Belitung.

Dengan menanam Pelepak di hutan Wikasatrian secara tidak langsung WIKA menyelamatkan keberadaan tanaman tersebut.

“Suatu saat di Biliton terjadi pembangunan infrastruktur dan habitat alamnya habis, stoknya masih ada di sini,” ujarnya.

Selain itu, ada juga beberapa buah lokal langka Indonesia yang disarankan BRIN untuk ditanam di Wikasatrian seperti kemuning hutan dari Kalimantan, belimbing Papua dari Papua, randu alas dari Jawa, dan Hena-Hena dari Maluku.

“Ada beberapa buah lokal Indonesia seperti jeruk. Kemudian aromatic plants juga ada sedikit, ada beberapa jenis Palem,” kata Yulita.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1664 seconds (0.1#10.140)