3 Balita Tewas Terbakar, Pemkot: Beri Pemahaman Anak Bahaya Api

Kamis, 13 September 2018 - 20:11 WIB
3 Balita Tewas Terbakar, Pemkot: Beri Pemahaman Anak Bahaya Api
3 Balita Tewas Terbakar, Pemkot: Beri Pemahaman Anak Bahaya Api
A A A
BOGOR - Kebakaran yang menewaskan tiga balita di Puncak, Bogor membuat sejumlah pihak untuk selalu waspada terhadap ancaman si jago merah, khususnya saat musim kemarau. Terlebih, jika api itu malah jadi mainan anak-anak yang dilakukan tanpa pengawasan orang tua.

"Berkaca dari kejadian di Puncak yang menimpa anak-anak usia dini. Saya kira harus ada upaya untuk memberikan pemahaman khusus kepada ada anak-anak tentang bahaya bermain api. Maka dari itu, kami setiap hari rutin mendatangi beberapa TK dan SD," ujar Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor, Marse Hendra Saputra di Bogor, Kamis (13/9/2018).

Selain itu, lanjut dia, yang lebih penting dari kejadian itu adalah perlunya pengawasan ekstra dari orang tua terhadap anak-anak usia dini, saat bermain api.

"Kami menyampaikan kepada semua orang tua untuk jangan membiarkan anak-anak main api (korek, petasan dan lain-lain) tanpa pengawasan dari orang tua," imbaunya.

Semenatra itu, Kapolsek Cisarua Kompol Nur Ichsani enggan berkomentar banyak terkait kejadian kebakaran di Puncak, tepatnya di Kampung Cibeureum, Desa Batulayang.

Pihaknya mengaku masih melakukan penyelidikan dan menelusuri dulu penyebab pasti dari kebakaran tersebut. "Penyebab lain-lain masih dalam penyelidikan. Sekarang masih belum bisa menjelaskan," ujarnya singkat.

Sementara itu, Heru Setiawan (45), saudara dari tiga korban tewas kebakaran di Kampung Cibereum, Batulayang, Cisarua, Kabupaten Bogor masih merasa ada sejumlah hal yang janggal terkait kejadian tersebut.

Menurutnya, saat kejadian sama sekali tak ada suara yang terdengar dari lantai bawah rumah Junaedi, paman korban tewas. "Padahal, saat kejadian ibu dari Lintang (korban tewas), Rini, ada di lantai bawah. Yang sedikit aneh, tidak ada suara apa pun dari lantai atas menurut pengakuan Rini," katanya.

Menurut Heru, Rini yang ada di satu lantai berbeda dengan tiga korban sama sekali tak mendengar suara jeritan, tangisan atau apapun yang menandakan adanya kebakaran. "Rini pun tidak sadar adanya kebakaran meski dia berada di lantai bawah," lanjutnya.

Kebakaran, lanjut Heru, malah diketahui dari tetangga sebelah rumahnya Junaedi. "Tetangga sebelah rumah Junaedi mendengar suara 'tak tek tak tek'. Ia lalu membuka jendela dan melihat ada asap," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, diduga gara-gara bermain korek api di dalam kamar tanpa pengawasan orang tua, Rani (4), Sopiana Putri (3), dan Lintang (3,5) tiga balita asal Kampung Cibeureum, RT 02/01, Desa Batulayang Cisarua, Kabupaten Bogor tewas terbakar, Rabu 12 September 2018.

Kasubbag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspita Lena mengatakan, peristiwa kebakaran rumah Enjun Junaidi itu terjadi sekitar pukul 12.45 WIB. (Baca Juga: Bermain Korek Api di Kamar, Tiga Balita Tewas Terbakar
"Ya, kebakaran rumah warga di Puncak, Cisarua menewaskan tiga orang anak. Saat ini petugas sedang dilaksanakan dan masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi," ungkapnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5140 seconds (0.1#10.140)