Penutupan Tol Hanya di 7 Titik, Target Kecepatan Terlampaui

Kamis, 02 Agustus 2018 - 18:06 WIB
Penutupan Tol Hanya di 7 Titik, Target Kecepatan Terlampaui
Penutupan Tol Hanya di 7 Titik, Target Kecepatan Terlampaui
A A A
Rekayasa lalu lintas untuk mengurangi kemacetan jelang pelaksanaan Asian Games membuahkan hasil. Dalam simulasi yang digelar kemarin, jarak tempuh sekali perjalanan dari Wisma Atlet Kemayoran-Gelora Bung Karno (GBK) Senayan dan Wisma Atlet-Taman Mini Indonesia Indah (TMII) masing-masing mencapai 20 menit dan 27 menit. Capaian waktu itu terbilang sangat cepat karena target awal waktu yang dibutuhkan adalah 30 menit.

Padahal saat simulasi yang digelar bersamaan dengan pemberlakuan sanksi bagi pengendara di kawasan sistem ganjil-genap yang telah diperluas di 10 jalan arteri, pihak terkait sepakat mengurangi pembatasan kendaraan dari 19 titik pintu tol dalam kota menjadi 7 titik.

Rekayasa buka-tutup pintu tol dan sistem ganjil-genap yang diperluas di 10 jalan arteri di lakukan untuk menjamin kelancaran arus lalulintas bagi atlet dan official selama pelaksanaan Asian Games 2018 pada 18 Agustus-2 Sep tember. Penutupan dilakukan dalam dua fase.

Pertama penutupan pintu tol (onramp) yang dilakukan pada pukul 06.00-17.00 WIB meliputi empat pintu tol, yakni Angke 2, Tan jung Duren, Slipi, dan TMII. Fase kedua penutupan dilakukan antara pukul 12.00 WIB hingga 21.00 WIB di tiga pintu tol, yaitu Angke 1, Slipi 1, dan TMII.

Selain buka tutup, pihak terkait juga memberlakukan pengaturan pembatasan angkutan barang lebih dari tiga sumbu yang semula pukul 05.00 WIB-22.00 WIB menjadi 06.00 WIB-19.00 WIB. “Simulasi perjalanan pulang pergi dari Wisma Atlet-GBK sekitar 20 menit, Wisma Atlet-TMII sekitar 27 menit.

Perjalanan via tol dengan pengawalan polisi dan Dinas Perhubungan,” ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah di Jakarta kemarin. Keputusan mengurangi jumlah titik pembatasan tol diambil Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT), kepolisian, Dinas Perhubungan, dan pihak terkait.

Selain karena alasan sudah memberikan hasil di bawah 30 menit, langkah tersebut diambil karena adanya on ramp dan off ramp yang mengalami kemacetan apabila tetap melaksanakan pembatasan 19 titik jalan tol. Misalnya saja titik tol Ancol yang berimbas kemacetan hingga ke Kemayoran apabila dibatasi.

Andri menandaskan, pengurangan titik pembatasan dipastikan tidak mengganggu jarak tempuh dan arus lalu lintas lainnya. Dia berharap pengguna kendaraan pribadi beralih ke angkutan umum yang tengah di sediakan. Sebab satu-satunya jalan alternatif adalah menggunakan angkutan umum.

Kepala BPTJ Bambang Prihartono menuturkan, simulasi yang dilakukan hari ini adalah simulasi terakhir kebijakan transportasi dalam rangka Asian Games. Menurutnya tiga kebijakan yang diambil telah melalui berbagai tahapan, di antaranya uji coba sebulan ganjil-genap, simulasi beberapa kali, dan mendengarkan aspirasi dari masyarakat serta media.

“Kebijakan ini berbarengan. Kalau nggak ada ganjilgenap, cuma penutupan pintu tol saja, macetnya luar biasa. Karena itu kebijakan itu harus berbarengan,” ungkapnya. Berdasar pantauan di lapangan, penutupan pintu tol di ruas jalanan Jakarta membuat arus lintas dalam tol terlihat renggang.

Kecepatan arus kendaraan meningkat seiring pembatasan jalan tol. Kondisi di tol dalam kota, kendaraan melenggang bebas dengan kecepatan 60-80 km per jam. Kemacetan yang biasa terjadi di gerbang tol (GT) nyaris tak terlihat. Beberapa pengendara meng aku cukup nyaman dengan kondisi itu.

Mereka mengakui kondisi nyaman tersebut. Adi, 31, ketika ditemui di off ramp RS Harapan Kita, Pal merah, menilai penutupan pintu tol di ruas titik memang efektif. Kemacetan tidak terjadi karena jumlah kendaraan berkurang.

“Ini baru pertama, dari arah Ancol sampai Slipi cuma 15 menit di jam kerja,” ucap Adi ketika ditemui di off ramp RS Harapan Kita, Palmerah, kemarin, Kasatlantas Wil Jakarta Barat, AKBP Ganet Sukoco, mengakui hal itu. Menurutnya penutupan tol membuat laju kendaraan dalam tol meningkat tajam.

Kepadatan di ruas titik, termasuk titik temu tidak terlihat. Sebagai informasi, di Jakarta Barat, penutupan tol pada pagi di mulai dari 6 pagi hing ga 5 sore dengan lokasi di GT Jembatan Ti ga 1, GT Angke 2, GT Tanjung Du ren, off ramp RS Harapan Kita, dan GT Slipi 2.

Namun khusus di hari ini off ramp RS Harapan Kita dibuka. “Nah di tiap titik itu kita tempatkan petugas, mereka nanti berjaga, dan mengatur arus hingga menindak bila ada yang melanggar atau maksa masuk,” ucap Ganet ketika di temui di GT Sli pi 2, Palmerah, Jakarta Barat.

Ratusan Mobil Ditilang

Kemarin implementasi den da perluasan ganjil-genap mulai dilakukan. Hanya saja bagaimana efektivitasnya belum bisa langsung diketahui karena menunggu sepekan pelaksanaan. “Apakah kecepatan kendaraan di ruas ganjil genap meningkat, apakah jumlah penumpang bus meningkat, apakah jalur alternatif lebih padat baru akan diketahui pada evaluasi yang kami lakukan setiap minggunya.

Kalau data pelanggar, pihak polisi yang mendatanya,” ujar Andri Yansyah. Pada hari pertama penindakn ganjil-genap tersebut terdapat 150 pengendara ditilang. Data ini diperoleh hingga pukul 14.00 WIB. Jumlah itu diprediksi masih bisa bertambah mengingat perluasan ganjil-genap waktunya berlang sung 15 jam.

Anggota Satgatur Polda Metro Jaya Ipda Andi Firmansyah menuturkan, jumlah ini terbilang sangat banyak. Bahkan petugas di lapangan kehabisan kertas tilang. “Tadi habis buku tilang disetok lagi 20 buku. Kalau sampai 170 itu top score, enggak ada sejarahnya sampai banyak kayak gitu. 150 aja itu top score,” katanya. Menurut Andi, para pelanggar mempunyai beragam alasan hingga mereka melanggar aturan ganjil genap. Sebagain besar mereka mengaku tersasar karena menggunakan aplikasi penunjuk arah Waze guna menghin dari ganjil-genap.

Bahkan ada juga yang mengaku sebagai anak anggota DPR. “Namun penindakan dengan tilang tetap dilakukan karena memang hal tersebut sudah diberlakukan hari ini sejak payung hukumnya dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,” tandas dia.

Di sisi lain penindakan ganjilgenap yang berlaku di jalan arteri atau protokol Jakarta Barat membuat kecepatan kendaraan bertambah. Kemacetan kian berkurang. Berdasar pantauan di lapangan, kondisi ini ham pirterjadi di ruas jalanan S Parman dari arah Lampu Merah Pal merah Petamburan hingga Tomang.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5535 seconds (0.1#10.140)