Korban Penembakan di Penjaringan Ternyata Pengusaha yang Dikenal Baik

Minggu, 22 Juli 2018 - 15:49 WIB
Korban Penembakan di Penjaringan Ternyata Pengusaha yang Dikenal Baik
Korban Penembakan di Penjaringan Ternyata Pengusaha yang Dikenal Baik
A A A
JAKARTA - Korban penembakan di Penjaringan, Jakarta Utara, diketahui ternyata seorang pengusaha dan pembuat dokumen kapal. Korban bernama Suherdi (44) alias Herdi di mata tetangga merupakan sosok pria yang baik.

Tetangga korban, Hamidi (71), mengatakan, Herdi merupakan orang baik dan ramah terhadap tetangga. Korban juga kerap memberikan pekerjaan terhadap tetangga.

“Anaknya ada empat. Kalau lewat dia suka senyum dan nyapa,” ucap Hamidi, Minggu (22/7/2018). (Baca juga: Karyawan Swasta Meregang Nyawa Ditembak Orang Tak Dikenal)

Meski tidak mengetahui persis kejadian itu, namun Hamidi mengaku sempat mendengar letusan sebanyak dua kali. Kala itu Hamidi menduga letusan itu merupakan petasan dari vihara yang tak jauh dari lokasi.

Barulah setelah letusan itu, teriakan minta tolong terdengar. Setelah itu ia keluar rumah dan warga telah berkumpul. “Pak Herdi sudah terbaring di jalan, darahnya kemana-mana,” ucapnya.

Hingga kini pihak keluarga Herdi belum memberikan komentar terkait kejadian ini. Saat KORAN SINDO mendatangi rumah duka, seorang wanita dari dalam rumah mengaku keluarga Herdi sedang keluar.

Diketahui, Herdi tewas mengenaskan tak jauh dari rumahnya di Jelambar Aladin, RT 03/06, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat (20/7/2018) malam lalu. (Baca juga: Kantongi Ciri-ciri Pelaku, Polisi Buru Penembak Karyawan Swasta)

Herdi tewas di tempat setelah ditembak dari jarak dekat sekitar 5-6 meter. Tubuhnya roboh setelah timah panas pelaku menembus dada dan kepalanya.

Usai mengeksekusi mati Herdi, dua pelaku, yakni, pria bertopi yang mengendarai motor, dan pria yang berambut cepak, langsung kabur menggunakan motor yamahan Nmax. Sekalipun berjalan santai, warga tak berani menghalanginya.

Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan, Kompol Mustaqim mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus ini. Tiga orang saksi, yakni Saihul (34), Tuyono (36), dan Edi (47), sudah dimintai keterangan. Ketiganya menyaksikan langsung kejadian itu.

“Ketiganya menyaksikan kejadian ini. Eksekusi dilakukan di depan ketiganya,” kata Kompol Mustaqim.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2051 seconds (0.1#10.140)